Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwas - Polisi Siap Cegah "Serangan Fajar"

Kompas.com - 08/04/2008, 09:39 WIB

BANDUNG, SELASA - Ketua Panwas Pilgub Jabar 2008 Anton Minardi menegaskan pihaknya bersama semua anggota Panwas kabupaten/kota dan kecamatan hingga kelurahan/desa, siap mengawasi dan memantau pada malam menjelang pencoblosan. Bahkan AKBP Moch Syatta SH, anggota Panwas dari unsur kepolisian, menegaskan jajaran aparat kepolisian pun sudah disiapkan untuk melakukan pengamanan di setiap daerah.

"Jadi pihak tim pasangan calon atau relawannya tak perlu khawatir soal kemungkinan adanya 'serangan fajar', karena pihak panwas dan kepolisian tak akan tinggal diam. Tapi kalau memang akan ada relawan-relawan dari masing-masing kandidat, silakan saja dengan catatan tetap menjaga kondusivitas. Karena justru saya khawatir juga banyaknya relawan dari masing-masing kandidat yang turun akan memancing keributan," tutur Anton saat ditemui wartawan di Kantor Panwas Pilgub-wagub Jabar 2008, Jalan Anggrek No 63 Bandung, Senin (7/4).

Menurut Anton, sejak awal Panwas sudah bersikap dan bertindak tegas serta independen sesuai aturan yang berlaku. Sehingga, setiap sikap dan tindakan Panwas itu perlu didukung oleh bukti-bukti yang kuat, agar tidak menjadikan Panwas digugat balik. Karena itu, untuk masalah kekhawatiran kemungkinan adanya 'serangan fajar', ditegaskan Anton, agar setiap pelakunya harus sudah siap menerima sanksi.

"Saya kira tidak akan ada pasangan calon atau pendukungnya yang melakukan 'serangan fajar'. Karena sanksinya jelas, pasangan calon akan didiskualifikasi dari pencalonannya. Dan panwas juga akan benar-benar memberikan tindakan, sehingga akan terjun langsung agar bisa mendapatkan bukti-bukti langsung," papar Anton, seraya diminta juga kepada tim kandidat atau relawan yang akan melakukan pelaporan sebaiknya disertai bukti-bukti yang kuat.

Tak Ada Tebang Pilih
Terkait adanya kekesalan dari tim kandidat pasangan tertentu yang menilai Panwas Provinsi tidak melakukan tindakan terhadap Bupati Indramayu, Majalengka, dan Karawang, jelas Anton, bahwa laporannya belum sampai ke Panwas Provinsi. Namun masalah pelaporan yang masuk ke Panwas kabupaten sudah ditangani Panwas setempat dengan meneruskan laporannya ke KPU kabupetan setempat.

"Jadi tidak ada upaya atau sikap tebang pilih dari Panwas. Semua laporan kita tindaklanjuti," kata Anton.

Ia juga meminta pihak-pihak yang menuntut agar anggota Panwas Provinsi diganti bisa menunjukkan bukti-buktinya secara jelas terkait ketdiakberdayaan Panwas. Karena selama ini, Anton menilai, Panwas Jabar hingga kabupaten/kota dan kecamatan serta kelurahan sudah melakukan kinerjanya secara maksimal.

"Kalau memang kami salah dan ada yang menilai seperti itu, silakan saja. Dan tunjukkan bukti-buktinya secara jelas," tandasnya. (deddi herdiana/tribun jabar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com