Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diponegoro

Kompas.com - 27/02/2008, 05:01 WIB

Pangeran Diponegoro adalah sosok pahlawan yang punya arti khusus bagi novelis dan budayawan Remy Sylado. Bagi pria kelahiran Makassar, 12 Juli 1945, itu, Diponegoro adalah sosok yang tak mudah ditemukan dalam khazanah kepahlawanan bangsa.

Selain memimpin rakyat secara fisik, ia juga pemimpin religius yang dikagumi rakyat. ”Karisma dan kemampuannya di atas rata-rata. Ia bisa mengalahkan gurunya dalam menunggang kuda dan bela diri karena giat berlatih sendiri di Goa Selarong,” tutur Remy di sela acara bedah buku terbarunya, Pangeran Diponegoro, Menggagas Ratu Adil, di Universitas Diponegoro, Semarang, akhir pekan lalu.

Bagi peraih anugerah Sastra Khatulistiwa 2002 lewat novel Kerudung Merah Kirmizi ini, kehidupan Diponegoro menarik justru sebelum dia memimpin perang pada 1825-1830. Interaksi sosial Diponegoro menembus sekat dan batas.

”Ia bersahabat dengan pedagang China yang menjadi guru silatnya, Ong Kok Tian. Ini gambaran menarik, bagaimana pluralisme sudah ada di ’kepala’ Diponegoro.”

Diponegoro juga mampu membuat para pangeran di lingkungan keraton menentang penjajah. ”Sosok Ratu Adil yang sesungguhnya ini hampir mustahil ditemukan lagi, apalagi pada masa kini,” ucapnya. (A05)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com