Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran, Baju Baru dan Budaya Konsumtif Orang Indonesia

Kompas.com - 26/06/2017, 12:00 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Raut muka Ratih—bukan nama sebenarnya—terlihat begitu letih ketika sedang memilih pakaian untuk anaknya di Matahari departement store Ciputra.
Kepada Kompas.com, ibu ini mengaku sudah kelelahan mencari pakaian baru untuk hari Lebaran bagi putrinya.

“Ayo De, pilih yang mana, sudah cape mama ini dua hari bolak-balik ke Matahari, “ujarnya, Sabtu(24/6/2017).

Menurut, Ratih, dia dan putrinya mesti bolak-balik ke pusat perbelanjaan yang bertempat di Grogol, Jakarta Barat itu, karena dari kemarin tidak menemukan model pakaian yang sesuai dengan keinginan sang anak.

Kisah Ratih tersebut, bisa mungkin juga dialami oleh orang lain di Indonesia. Apalagi setiap menyambut Idul Fitri, mereka sibuk membelikan pakaian baru untuk anaknya.

Hal ini diamini Via (32). Kepada Kompas.com, ibu satu anak ini mengaku bahwa ia dan suami membelikan anaknya pakaian baru untuk Lebaran karena sudah tradisi di keluarga besar mereka.

Pendapat serupa diutarakan Dedeh (32). Ibu dua ini mengaku wajib membelikan anak-anaknya baju baru untuk menyambut momen Lebaran.

Sementara itu, alasan berbeda diutarakan Maria (36). Menurut ibu tiga anak ini memberikan anak-anaknya pakaian baru buat Idul Fitri merupakan bentuk penghargaan.

“Sebagai orang tua, saya ingin memberikan hadiah karena mereka sudah berhasil berpuasa selama 30 hari,” ungkapnya.

Sebenarnya tak hanya anak-anak, aktivitas membeli pakaian baru untuk Lebaran memang sudah lama dilakukan masyarakat Indonesia pada umumnya. Kompas terbitan Minggu (18/6/2017) menyebut bahwa tradisi itu telah dimulai sejak tahun 1975.

Kompas / Chris Kelana Pasar Blok M penuh dengan penjual pakaian jadi di gang-gang, Rabu (22/9/1976). Mereka mengobral dagangannya menjelang lebaran.

Makanya tak heran, kalau perputaraan uang selama bulan Ramadhan hingga Lebaran sangatlah besar. Tajuk Rencana Kompas, Rabu (22/7/2015) menulis total uang yang dibelanjakan untuk kebutuhan Lebaran diperkirakan Rp 125,2 triliun.

Sebagian besar uang itu pun habis untuk belanja konsumtif, terutama pangan dan sandang.

Budaya konsumtif

Psikolog Klinis sekaligus dosen Psikologi Universitas Surabaya Listyo Yuwanto menuturkan, keharusan menggunakan pakaian baru untuk Idul Fitri menunjukkan perilaku konsumtif.

Sayangnya, menurut dia, kecenderungan perilaku konsumtif di negeri ini tak hanya terjadi pada masyarakat golongan ekonomi mapan, tetapi juga dari mereka yang finansialnya tidak memadai.

“Demi mendapatkan produk terbaru, termasuk pakaian baru, golongan masyarakat tak mampu itu sampai rela berhutang,” kata Listyo seperti tertulis di situs ubaya.ac.id, Juli 2015.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com