Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intimidasi Oknum Brimob terhadap Jurnalis "Antara" Berujung Damai

Kompas.com - 19/06/2017, 14:06 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konflik antara anggota Brimob Polda Metro Jaya dengan wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Ricky Prayoga, berujung damai.

Keduanya sepakat tak melanjutkan lagi masalah intimidasi terhadap Yoga pada acara partai final BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017, di Jakarta Convention Center (JCC).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, pada Senin (19/6/2017) pukul 10.30 WIB dilakukan pertemuan antara dirinya, Direktur Utama Kantor Berita Nasional Antara, Wakil Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya AKBP Heru, dan Yoga.

Pertemuan dilakukan di Kantor Berita Antara, Jakarta Pusat.

"Hasil pertemuan didapatkan kata sepakat untuk sama-sama prihatin kemudian memahami dan selanjutnya melakukan perdamaian," ujar Rikwanto melalui keterangan tertulis, Senin.

Pihak Brimob terlebih dulu meminta maaf kepada Yoga atas perbuatan anak buahnya. Yoga kemudian menerima permintaan maaf itu dan menganggap tak ada masalah lagi ke depan.

Saat ini, keempat anggota Brimob Polda Metro Jaya yang berhadapan dengan Yoga dalam kejadian itu tengah menjalani pemeriksaan internal.

"Sedang diperiksa untum mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Rikwanto.

Nantinya keempat anggota tersebut akan dijatuhi hukuman disiplin dari Brimob Polri.

Sebelumnya, Ricky dibawa secara paksa oleh oknum Brimob ketika sedang mengantre di sebuah anjungan tunai mandiri (ATM) yang ada di lokasi liputan sekitar pukul 15.00 WIB.

Saat mengantre untuk melakukan transaksi di ATM, Ricky berada di belakang seorang pramuniaga. Sementara itu, sang oknum Brimob sedang berjaga di sekitar lokasi. Yoga kemudian berpandangan denga anggkta Brimob tersebut.

"Saya diam saja, namun anggota itu mendekat dan menanyai saya. Dia sampai ngatain saya dengan kata-kata yang saya tak tahu apa artinya, tetapi menurut seorang teman saya itu kasar," kata Ricky.

(Baca: Saat Final Indonesia Open, Seorang Jurnalis Diintimidasi Oknum Brimob)

Setelah itu, oknum Brimob berinisial A bersama tiga rekannya menggiring Ricky selayaknya pelaku kriminal. Ia berusaha melakukan kekerasan kepada Ricky dengan mencekik hingga mencoba membanting tubuh Ricky.

Keadaan berangsur kondusif setelah datang seorang anggota Brimob senior untuk mendamaikan kedua belah pihak.

Ricky kemudian pulang bersama rekan-rekan wartawan olahraga lain. Ia masih merasa trauma dengan tindakan kekerasan oknum Brimob tersebut.

(Baca: Kapolda Metro Janji Beri Sanksi Oknum Brimob yang Intimidasi Wartawan)

Kompas TV Seorang wartawan gadungan ditangkap polisi, karena memeras seorang kepala dusun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Nasional
Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Nasional
Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Nasional
Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com