Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AKBP Dony Setiawan, Pemukul Bandar Narkoba yang Ditunjuk Kapolri Tumpas Persekusi di Solok

Kompas.com - 05/06/2017, 06:59 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjuk AKBP Dony Setiawan sebagai Kapolres Solok, menggantikan AKBP Susmelawati Rosya. Pencopotan Kapolres Solok dianggap mencolok lantaran kasus persekusi yang menimpa dokter Fiera Lovita.

Rosya dianggap tidak mampu menindak tegas pelaku persekusi hingga Kapolri memutasi dirinya menjadi Kepala Bagian Perawatan Personel Biro SDM (Kabagwatpers ROSDM) Polda Sumatera Barat.

Kapolri menegaskan bahwa jajaran unit kepolisian di seluruh wilayah harus tegas dalam menangani aksi main hakim sendiri itu. Karena dianggap meresahkan, maka langkah hukum yang harus dilakukan. tak segan mengganti bawahannya yang tidak tegas dalam menindak para pelaku persekusi.

(Baca: Kapolres Solok Kota Dicopot Gara-gara Kasus Persekusi)

Dony saat ini merupakan Ketua Satuan Tugas Narcotics Investigation Centre (NIC), yang dikenal sebagai tim pemukul bandar narkotika di Bareskrim Polri. Selama setahun terakhir, banyak prestasi yang dicapai NIC dalam pengungkapan sindikat narkoba.

Kasus terbaru yakni terungkapnya penyelundupan 84 kilogram paket sabu oleh bandar narkoba yang mengendalikan jaringan China-Indonesia. Polisi kemudian menembak mati Alex Marlim karena melawan petugas.

Di bawah pimpinan Dony, NIC juga mengungkap penyelundupan paket sabu seberat 1,8 kilogram dari India-Singapura-Jakarta. Kejahatan tersebut dikendalikan oleh dua narapidana Lapas Kembang Kuning, Nusakambangan.

Pengalaman Bidang Reserse

Dony merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 2000. Di awal karirnya di kepolisian, ia menjadi Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kudus sekitar tahun 2007.

Kemudian, pada 2011 hingga 2012, Dony menjadi Kepala Polsek Genuk. Dony kembali fokus menekuni reserse saat dimutasi menjadi Wakil Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Semarang pada 2012. Ia sempat bekerja di posisi itu selama hampir dua tahun.

Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri pada 2014. "Background saya memang di reskrim," ujar Dony kepada Kompas.com, Minggu (4/6/2017).

Kata Dony soal mutasi

Dony dimutasi jadi Kapolres Solok berdasarkan surat telegram rahasia yang dikeluarkan pada Jumat (2/6/2017). Ia memiliki pekerjaan rumah di depan mata untuk menyelesaikan kasus persekusi terhadap dokter Fiera.

(Baca: Kisah Fiera Lovita, Korban Persekusi yang Dituduh Menghina Tokoh Ormas)

Namun, saat disinggung soal kasua tersebut, Dony enggan menanggapinya dulu. Begitu pula saat ditanya langkah apa yang akan dilakukan begitu resmi menjabat nanti.

"Saya belum bisa bicara apa-apa dulu, kan baru keluar (telegram rahasia)," kata Dony.

"Jadi nanti langsung kerja saja biar cepat," lanjut dia.

Kompas TV Tak Tegas Tangani Persekusi, Kapolres Ini Dicopot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com