Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Yakin 'Horor' Macet Tol 'Brexit' Takkan Terulang

Kompas.com - 30/05/2017, 03:10 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur Pantai Utara dan Selatan pada arus mudik dan balik Lebaran tahun 2017.

Pemerintah saat ini tengah menyiapkan enam exit tol Brebes-Weleri. Enam exit tol tersebut dua diantaranya mengarah ke utara Pantura dan empat exit mengarah ke Selatan.

"Pantura saya kira sudah siap. Saya hanya mengoptimalkan lagi untuk tol. Tolnya untuk kalau Weleri oke. Kami lagi upaya supaya lebih panjang. Brebes-Weleri kan sudah 110 kilometer," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (29/5/2017).

Tak hanya enam exit tol, pemerintah juga tengah menyiapkan empat flyover di Dermoleng-Ketanggungan, Klonengan-Prupuk, Kretek-Paguyangan dan Kesambi.

"H-10 atau tanggal 15 Juni sudah akan bisa selesai. Sudah lewat Brebes, Tegal, Pekalongan dan Batang. Rekayasa lalu lintas lebih fleksibel. Ini diakui oleh Kakorlantas dan Menhub sendiri," kata Basuki.

Basuki yakin, dengan enam exit tol tersebut akan mampu mengurangi beban keluar kendaraan melalui tol Brebes exit atau Brexit yang menjadi primado pemudik tahun lalu.

"Brexit sudah tidak ada lagi. Sekarang sudah ada exit yang lain. Hitungan traffic management-nya dengan empat flyover dan enam exit tol rekayasa lalu lintas akan lebih fleksibel. Kapan dia harus ke Pantura, kapan dia harus ke Selatan," ujar Basuki.

Untuk masalah operasional, kata Basuki, enam exit tol tersebut sudah bisa dilalui para pemudik mulai H-7 Lebaran.

"Saya sudah minta hitung-hitungan, tanggal 25 Juni sudah Lebaran, ya di kurangi seminggu. Kalau tarif tol yang tambahan masih free, balik juga free," kata dia.

Insiden "Brexit" atau kemacetan parah sepanjang 20 kilometer terjadi di Gerbang Tol (GT) Brebes Timur saat mudik Lebaran 2016.

Saat kemacetan di sana terjadi, bahan bakar minyak (BBM) sulit ditemui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com