Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Minta Megawati Bantu Wujudkan Upaya Reunifikasi Korea

Kompas.com - 29/05/2017, 21:12 WIB
Bayu Galih

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Istana Kepresidenan Korea Selatan di Seoul, Korea Selatan, Senin (29/5/2017).
 
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Moon mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia.
 
Selain itu, Presiden Moon juga meminta Megawati untuk menjadi jembatan terjadinya reunifikasi Korea Selatan dengan Korea Utara. 
 
"Untuk kemungkinan-kemungkinan, kalau bisa ikut membantu diadakannya hubungan Korea Utara dengan Korea Selatan kembali," kata Megawati usai pertemuan.
 
Meski begitu, Megawati menegaskan bahwa permintaan itu bukan ditujukan kepada dirinya sebagai pribadi. 
 
"Tapi ini sebagai utusan dari Indonesia," ucap Megawati.
 
Menurut Megawati, faktor historis menjadi alasan yang menyebabkan dia diminta menjembatani perdamaian dua negara di Semenanjung Korea tersebut.
 
Megawati memang pernah terlibat dalam upaya reunifikasi, yang juga disebabkan kedekatannya dengan mantan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Il.
 
"Karena kebetulan hubungan Bung Karno (Presiden pertama RI Soekarno dan ayah Megawati) dengan Pemimpin Korea Utara pertama Kim Il Sung (ayah Kim Jong Il), sangat baik," ujar Megawati.
Upaya reunifikasi semakin terlihat di masa kepemimpinan Presiden Kim Dae Jung di Korea Selatan. Menurut Megawati, Kim Dae Jung menjadi seorang pemimpin yang sangat berkeinginan terjadinya reunifikasi.
 
"Kim Dae-jung sudah pernah ke Korea Utara dan mengundang Kim Jong Il untuk bisa ke Korsel," ucap Megawati.
 
Usai kepemimpinan Kim Dae-jung, upaya reunifikasi Korea kembali dilanjutkan oleh penggantinya, yaitu Roh Moo-hyun.
 
Saat itu, Megawati juga menjabat sebagai presiden. Bahkan, menurut Megawati, Roh Moo-hyun memintanya untuk menjadi jembatan terjadinya reunifikasi Korea.
 
"Saya diminta untuk jadi penghubung atau special envoy dari pimpinan Korea Selatan dengan Korea Utara. Tapi karena keadaan di Korea Selatan terjadi pergantian, hal tersebut menjadi terkatung-katung," ucap Ketua Umum PDI-P itu.
 
Meski demikian, Megawati belum menjelaskan mengenai langkah apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan reunifikasi tersebut.
 
"Enggak usah diomongin dulu. Saya juga mau pikirin ini," tutur Megawati.
 
Kompas TV Korut Anggap Latihan Perang AS-Korsel Sebagai Provokasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com