Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Sebut Kiai dan Ulama Jadi Pemersatu Umat Beragama

Kompas.com - 16/04/2017, 14:36 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebutkan bahwa sejarah kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari perjuangan para kiai dan ulama. Menurut Gatot, saat ini kiai dan ulama diyakini dapat menjadi pemersatu umat beragama.

Hal itu dikatakan Gatot dihadapan 10.000 santri Pondok Pesantren Buntet, Jawa Barat, Sabtu  (15/4/2017) malam.

"Bangsa Indonesia merdeka karena peran aktif para kiai dan ulama bersama-sama dengan umat agama lain, berbagai macam suku berjuang bersama-sama sehingga Indonesia menjadi bangsa yang hebat dalam meraih kemerdekaan," ujar Gatot dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI yang diterima Kompas.com, Minggu (16/4/2017).

Baca juga: Ingin Kedamaian Kekal di Indonesia, Ini Permintaan Ulama ke Jokowi

Menurut Gatot, saat ini banyak masyarakat yang mulai terpecah dalam berbagai kelompok tertentu. Sebagian dari kelompok tersebut ada yang merasa lebih baik dan merasa lebih banyak berjasa bagi Indonesia.

Gatot mengingatkan bahwa perjuangan para kiai dan ulama di masa awal kemerdekaan merupakan contoh yang harus ditiru hingga saat ini. Menurut Gatot, para kiai dan ulama berhasil menyatukan berbagai kemajemukan masyarakat Indonesia.

"Inilah yang harus kita waspadai, adanya kelompok yang paling merasa benar, paling hebat, tidak seperti ulama yang bersatu padu bersama agama lainnya dan bangkit pada saat bangsa membutuhkannya," kata Gatot.

Menurut Gatot, salah satu cara untuk mengisi kemerdekaan dan mempertahankan Indonesia agar tetap berdiri teguh, adalah dengan tidak membedakan agama satu dengan yang lainnya. Di akhir sambutannya, Gatot berharap para santri mampu membangkitkan kebersamaan dengan berbagai komponen untuk menjaga ketentraman.

"Negara Indonesia adalah mayoritas beragama Islam yang benar-benar demokrasi dalam mengajarkan kebaikan," kata Gatot.

Baca juga: Terima Ulama, Jokowi Ucapkan Terima Kasih Telah Mendinginkan Suasana

          

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com