Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Nilai Isu Disabilitas Kurang Mendapatkan Perhatian Media

Kompas.com - 17/02/2017, 17:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu disabilitas dinilai kurang mendapatkan sorotan dari publik dan media massa.

Berdasarkan catatan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), hanya ada 89 pemberitaan dalam kurun waktu 2011 hingga 2016.

Hal itu diungkapkan Eva Nila Sari, penulis buku "Rekam Jejak Kontribusi Komnas HAM dalam pembentukan RUU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas", pada sebuah diskusi di Kantor Komnas HAM, Jumat (17/2/2017).

Dalam proses pengumpulan data, ia mengatakan, kata kunci yang digunakan yaitu Komnas HAM dan isu disabilitas.

“Tahun 2011 ada enam berita, 2012 empat berita, 2013 tujuh berita, 2014 sedikit ada peningkatan menjadi 11 berita. Kemudian 2015 ada 40 berita, dan 2016 sampai dengan bulan April ada 20 berita,” kata Eva.

Menurut dia, media memiliki peran penting untuk mendorong isu tersebut.

Dalam kurun waktu itu, setidaknya ada sejumlah isu yang menjadi perhatian media.

Beberapa di antaranya pembahasan RUU Penyandang Disabilitas, dan dukungan pemerintah terhadap penyediaan fasilitas bagi penyandang disabilitas.

Isu lainnya, peraturan daerah terkait yang mengakomodasi kepentingan kelompok disabilitas.

Namun, Eva mengakui, ada kelemahan dalam melengkapi data base rekam jejak pemberitaan, yakni hanya menyertakan data dari media online.

“Karena proses dokumentasi pemberitaan tersebut belum dilakukan Komnas HAM,” ujarnya.

Dari penelusuran Kompas.com menggunakan kata kunci yang sama di laman Kompas.com, ditemukan setidaknya 323 artikel pemberitaan terkait disabilitas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com