Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Janji TNI Tidak Akan Asal Serobot dalam Proses Ambil Alih Aset

Kompas.com - 23/11/2016, 19:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berjanji bahwa proses pengambilalihan aset TNI akan dilakukan dengan manusiawi.

Aset yang dimaksud adalah aset TNI yang ditempati oleh TNI.

Pengambilalihan aset itu dalam rangka optimalisasi aset TNI seperti yang diperintahkan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Rabu (23/11/2016).

"Jangan main serobot-serobot saja, enggak bagus itu. Jadi kami hindari bentrok dengan masyarakat," ujar Ryamizard, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Ia mengatakan, akan membayar jika ada bangunan TNI yang berdiri di atas lahan pihak lain atau memberikan tempat tinggal yang laik untuk non-TNI yang menempati lahan milik TNI.

"Pokoknya sesuai aturanlah. Kami mau bertindak baik," ujar dia.

Menurut catatan Kementerian Pertahanan, TNI memiliki lahan seluas 2 miliar meter persegi dengan nilai Rp 460 triliun di seluruh Indonesia.

Namun, tidak seluruhnya lahan itu bebas masalah.

Ada sejumlah aset TNI yang masih dalam sengketa., misalnya di Bandar Udara Polonia, Medan.

Beberapa aset TNI Angkatan Udara misalnya, juga diketahui ditempati penduduk.

Ryamizard belum bisa memastikan kapan TNI akan melaksanakan optimalisasi aset itu.

Akan tetapi, mulai akhir 2016 ini, TNI akan mulai melaksanakan tahapan-tahapan optimalisasi aset.

Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk mengoptimalkan aset milik TNI.

"Aset-aset seperti itu sebenarnya dapat dioptimalkan agar lebih bermanfaat, bukan hanya untuk TNI. Tapi juga untuk umum," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas membahas optimalisasi aset TNI di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu.

Presiden Jokowi sekaligus berpesan agar penyelesaian masalah terkait aset TNI dilakukan dengan mengedepankan prinsip kemanusiaan, keadilan serta menjunjung tinggi hukum dan ketentuan yang berlaku.

"Saya menekankan agar optimalisasi aset TNI ini harus betul -betul dalam koridor perundangan yang berlaku. Prosesnya juga harus transparan dan akuntabel serta mempertimbangkan manfaat untuk kepentingan TNI, bangsa dan kepentingan rakyat," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Ahok dan Ganjar Merespons Peluang Anies Maju Pilkada Diusung PDI-P

Saat Ahok dan Ganjar Merespons Peluang Anies Maju Pilkada Diusung PDI-P

Nasional
Pernyataan Pimpinan KPK Dinilai Seakan Jadi Kode bagi Harun Masiku untuk Lari

Pernyataan Pimpinan KPK Dinilai Seakan Jadi Kode bagi Harun Masiku untuk Lari

Nasional
Masjid Istiqlal Terima Hewan Kurban dari Kelompok Tionghoa dan Pengurus Katedral

Masjid Istiqlal Terima Hewan Kurban dari Kelompok Tionghoa dan Pengurus Katedral

Nasional
Habiburokhman Setuju Keluarga Pelaku Judi 'Online' yang Miskin Terima Bansos, Ini Alasannya

Habiburokhman Setuju Keluarga Pelaku Judi "Online" yang Miskin Terima Bansos, Ini Alasannya

Nasional
[POPULER NASIONAL] Sandiaga Uno Siap Di-'reshuffle' | Golkar Pantau Elektabilitas Ridwan Kamil

[POPULER NASIONAL] Sandiaga Uno Siap Di-"reshuffle" | Golkar Pantau Elektabilitas Ridwan Kamil

Nasional
Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi 'Online'

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi "Online"

Nasional
Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Nasional
Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Nasional
PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Digelar Tahun Depan

PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Digelar Tahun Depan

Nasional
Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Nasional
Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com