Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Terima Gugatan 11 Pasangan Calon Tak Lolos Verifkasi Pilkada 2017

Kompas.com - 28/10/2016, 22:29 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nelson Simanjuntak mengungkapkan, hingga hari ini pihaknya telah menerima 11 permohonan sengketa penetapan pasangan calon kepala daerah pada Pilkada 2017.

Permohonan sengketa tersebut terkait calon kepala daerah yang dianggap tidak memenuhi syarat sehingga tak lolos verifikasi KPU. 

Mayoritas pasangan yang gagal menjadi calon kepada daerah ini menggugat SK penetapan pasangan calon yang diterbitkan KPU setempat. 

"Sebelas permohonan sengketa telah masuk pasca penetapan pasangan calon kepala daerah 24 Oktober lalu oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum). Saat ini permohonan tersebut sedang diproses Bawaslu," kata Nelson di kantor Bawaslu, Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Permohonan sengketa penetapan pasangan calon kepala daerah datang dari enam provinsi, yakni: Papua Barat, Maluku Utara, Papua, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, dan Bali.

Dari Provinsi Papua Barat, permohonan sengketa datang dari Kota Sorong yang diajukan Amos Lukas Watori dan Noorjannah yang merupakan calon perseorangan. Pasangan ini menggugat Surat Keputusan (SK) penetapan pasangan calon.

Pasangan bakal calon Muttiara T Yasin dan Kabir Kahar yang gagal lolos verikasi KPU Maluku Utara juga menggugat SK penetapan pasangan calon.

Pengajuan permohonan sengketa penetapan pasangan calon terbanyak terdapat di Provinsi Papua dengan lima gugatan.

Pasangan John Tabo dan Barnabas Weya yang diusung partai politik di Kabupaten Tolikara mengajukan gugatan terkait penetapan pasangan calon.

KPU Tolikara menganggap SK DPC salah satu partai pendukung pasangan ini yang ditandatangani oleh Plt DPW tidak sah.

Pasangan Stefanus Kaismas dan Mustapa Salam, bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Mappi, Papua, mengajukan gugatan dengan materi permohonan penetapan pasangan calon.

Mereka gagal lolos verifikasi karena tidak melampirkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) dan menyertakan SK nama-nama tim pemenangan.

asangan Benhur Tomi Mano dan Rustam yang juga diusung partai politik di Kota Jayapura, Papua, menggugat penetapan pasangan calon. Pasangan ini tak lolos lantaran adanya dukungan ganda Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Lalu, ada pasangan Abisai Rollo dan Dipo Wibowo di Kota Jayapura, Papua yang juga menggugat penetapan pasagan calon. Pasangan ini gagal karena kurangnya jumlah syarat dukungan kursi partai dan adanya dukungan ganda partai Golkar.

Pasangan Herwan Auwe dan Stefanus Wakey dari partai politik di Kabupaten Dogiyai, Papua, juga menggugat dengan materi permohonan berkas registrasi permohonan masih belum diperoleh.

Dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dua pasangan calon kepala daerah mengajukan permohonan sengketa.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com