Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Beri Hak Milik Gedung Lama untuk KPK

Kompas.com - 22/09/2016, 18:06 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya diberi hak milik untuk tetap menggunakan gedung lama yang terletak di Kavling C1, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Penyerahan dilakukan dalam pertemuan antara pimpinan KPK dan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung KPK, Kamis (22/9/2016).

"Bu Ani menyerahkan Gedung KPK ini untuk dikelola KPK. Jadi, gedung ini jadi aset KPK, dikelola oleh KPK," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo, Kamis.

Sri Mulyani mengatakan, Gedung KPK yang lama memiliki nilai sejarah dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta.

Gedung yang nantinya akan dikelola secara penuh oleh KPK akan digunakan semaksimal mungkin untuk pelatihan. Diharapkan, gedung tersebut dapat memberikan insipirasi bagi generasi muda dan negara lain dalam upaya pemberantasan korupsi.

"Pada hari ini kami dengan sangat senang hati dan sangat bangga bisa menyerahkan gedung ini yang bersejarah dan memiliki nilai luar biasa," kata Sri Mulyani.

Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif mengatakan, pimpinan KPK bersikeras agar gedung lama tetap digunakan oleh KPK.

Menurut dia, gedung lama KPK merupakan simbol pemberantasan korupsi.

Adapun gedung baru KPK yang terdiri dari 16 lantai telah memiliki fasilitas pendukung yang cukup memadai.

TRIBUN NEWS / HERUDIN Gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada Jakarta Selatan, Senin (22/2/2016). Seluruh kegiatan KPK akan pindah ke gedung baru pada akhir tahun ini.
Gedung tersebut dinilai mampu menunjang segala kegiatan KPK, termasuk untuk penanganan perkara dan kebutuhan rumah tahanan.

Namun menurut Syarief, jika gedung lama tersebut tetap diperuntukkan bagi KPK, nantinya gedung tersebut akan dimaksimalkan bagi pencegahan korupsi.

KPK berencana mengubah tempat itu menjadi pusat pembelajaran antikorupsi yang dapat dikunjungi siapa pun, termasuk anak-anak dan para pelajar.

"Kami sampaikan ke Presiden bahwa gedung ini akan jadi anticorruption learning centre. Gedung ini simbol pencegahan korupsi, harus dimanfaatkan untuk pusat pembelajaran antikorupsi," kata Syarief.

Kompas TV Gedung Baru di Usia KPK Ke-12
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com