Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Kopi Dapat Penghargaan Pemuda Mandiri Perdesaan

Kompas.com - 15/09/2016, 21:58 WIB


BANDUNG, Kompas.com - Setelah menyelesaikan tahapan penjurian nasional selama dua hari di Hotel Mitra, Bandung, Jawa Barat, Hamdan Dewi Maisatri yang merupakan wakil Provinsi Lampung dengan bidang usaha Pondok Kopi Kawan, akhirnya ditetapkan sebagai peraih  peringkat  pertama  Pemuda Mandiri Perdesaan (PMP) tingkat nasional tahun 2016. Gadis kelahiran Bukit Tandang, Sumatera Barat, 26 Mei 1990 ini mengembangkan usaha kopi kala berbahan baku daun kopi dipadukan jahe dan aloe vera beserta cafe kawan yang ia buka di Kelurahan Hadimulyo Timur, Kota Metro Lampung.

Dengan kretivitas kewirausahaannya tersebut, dewan juri memberikan penilaian tertinggi 75.54 untuk Dewi. Ia merupakan sarjana pendidikan yang juga peserta Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Perdesaan  (PSP3) angkatan 24.

Peringkat kedua ditempati Muhammad Ja'far Hasibuan yang merupakan utusan Provinsi Sumut dengan bidang usaha Koperasi Silau Terasi (75.38). Disusul wakil Provinsi Bali dengan bidang usaha Pengelolaan VCO Jedi Suhirman S.Pd dengan raihan pon 74.14.

Selain itu, dewan juri yang diketuai Suhardi Suryadi dari Prisma bersama empat anggotanya, yakni Dr. Itto Turyandi MAP (Universitas Pasundan), Ridwan Sigit MPD (UPI), Ir. M Rizky Ridwan MBA (Kadin Bidang Syariah) dan Dr. Yudistira M.Pd (Kemenpora) menetapkan  Kabul Ibrahim wakil Jawa Barat dengan bidang usaha pemanfaatan limbah industri tapioka nata de cassava sebagai harapan I dengan  73.88 poin dan Fresya Aprina Lumi S.Pd wakil Maluku dengan bidang usaha Budidaya Ternak Babi, Pertanian dan Pupuk Organik sebagai harapan II dengan 72.36 poin.

Ketua Tim Juri Suhardi Suryadi mentakan, ada beberapa aspek yang menjadi penilaian di antaranya  motivasi dan jati diri serta capaian. "Tidak semata-mata menyangkut berapa banyak jenis usaha yang dijalankan akan tetapi kualitas tenaga kerja yang direkrut, termasuk aspek keberlanjutan usaha,"kata Suhardi usai penjurian pada Rabu (15/9) malam.

Terpenting, lanjutnya, adalah kemandirian peserta, dalam artian tidak ada ketergantungan dengan pihak lain apalagi dispora setempat dalam menjalankan usaha. "Terakhir yang dinilai adalah aspek kelembagaan. Ada juga aspek non teknis, seperti lokasi usaha, badan usaha yang dibina, serta masyarakat setempat dimana lokasi usaha dijalankan," tandas Suhardi.

Kepala Bidang Pengembangan Desa dan Daerah Khusus, Fauzia Helianti, mewakili Asdep Kepemimpinan dan Kepeloporan, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Kemenpora RI selaku pelaksana kegiatan menyampaikan ucapan selamat kepada peserta yang sukses meraih penghargaan sebagai Pemuda Mandiri Perdesaan Berprestasi tingkat nasional.

"Bagi yang tidak berhasil menempati peringkat lima besar jangan berkecil hati dan terus kembangkan usaha kemandirian. Sebab Anda semua yang mengikuti seleksi nasional merupakan  yang terbaik dari seluruh Indonesia. Hanya saja keterbatasan kuota untuk penghargaan tahun ini sehingga hanya urutan lima besar yang akan diikutkan pada puncak acara Hari Sumpah Penuda,"beber Fauzia.

Seperti diketahui, sebanyak 15 peserta Pemilihan Pemuda Mandiri Berprestasi tingkat nasional tahun 2016 mengikuti tahapan proses seleksi untuk menentukan urutan lima besar. Ke-15 peserta yang keseluruhannya adalah purna PSP3 angkatan 24 dan 25 tersebut merupakan  utusan dari 15 provinsi di tanah air, yang sebelumnya telah menjalani tahapan seleksi cukup ketat di daerah masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Nasional
Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Nasional
Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Nasional
PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

Nasional
Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Nasional
Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Nasional
Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Nasional
Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Nasional
Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Nasional
Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Nasional
Diksi 'Ancaman Keamanan' dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Diksi "Ancaman Keamanan" dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Nasional
Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Nasional
Beri Amanat Harlah Pancasila, Megawati Sebut Pemimpin Tak Boleh Lari dari Tanggung Jawab

Beri Amanat Harlah Pancasila, Megawati Sebut Pemimpin Tak Boleh Lari dari Tanggung Jawab

Nasional
Megawati Ungkap Alasan Peringati Harlah Pancasila di Ende

Megawati Ungkap Alasan Peringati Harlah Pancasila di Ende

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta 2024, Mahfud: Silakan Saja

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta 2024, Mahfud: Silakan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com