Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asisten Kapolri Gantikan Suhardi Alius di Lemhannas

Kompas.com - 13/09/2016, 12:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian memutasi Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri Komjen Arif Wachyunadi menjadi Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional.

Posisi itu sebelumnya ditempati oleh Komjen Suhardi Alius yang kini ditunjuk menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

Kapolri juga menaikkan pangkat Arif yang semula inspektur jenderal menjadi komisaris jenderal.

Upacara kenaikan pangkat dilakukan di Ruang Utama Mabes Polri, Selasa (13/9/2016) siang.

Selain itu, Kapolri juga menaikkan pangkat perwira tinggi Polri lainnya sesuai Surat Telegram Rahasia Nomor ST/2188/IX/2016 tanggal 7 September 2016.

Adapun sembilan pati tersebut yakni Irjen Nandang Jumantara sebagai Widyaiswara Utama Sekolah Staf dan Pimpinan Polri pada Lembaga Pendidikan Kepolisian RI, Irjen Suedi Husein sebagai Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional, dan Irjen Ali Johardi Wirogioto sebagai Deputi Bidang Pencegahan BNN.

Adapun Brigjen (Pol) Dede Suryana sebagai Widyaiswara Madya Sespim Polri Lemdikpol, Brigjen (Pol) Jali Wiyono sebagai Wakil Ketua Pembinaan Kemasyarakatan di STIK Lemdikpol, dan Brigjen (Pol) Joko Mulyono sebagai Direktur Keamanan Negara Badan Intelijen Keamanan Polri.

Kemudian, Brigjen (Pol) Guntur Laupe sebagai Kepala Biro Pengajian dan Pengembangan Lemdikpol Polri, Brigjen (Pol) Ari Wahyu Sutikno sebagai Kepala Pembinaan Daerah di Sulawesi Tengah, serta Brigjen (Pol) Putu Jayan Danu Putra sebagai Kepala Biro Umum Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) RI.

Suhardi dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BNPT pada 20 Juli 2016. Sejak itu, posisi Sekretaris Utama Lemhannas dikosongkan sementara dan ditempati pelaksana tugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com