Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Presiden Filipina Temui Misuari Minta Bantuan Pembebasan Sandera

Kompas.com - 05/08/2016, 07:43 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia terus menjalin koordinsi dengan Pemerintah Filipina terkait upaya pembebasan 10 warga negara Indonesia yang masih disandera oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan mendatangi markas pemimpin Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) Nur Misuari di Sulu, Filipina Selatan.

Menurut Gatot, Duterte akan meminta bantuan Misuari untuk melakukan negosiasi dengan kelompok Abu Sayyaf.

Gatot menilai, pertemuan keduanya merupakan bukti keseriusan Pemerintah Filipina dalam melakukan pembebasan WNI yang disandera.

"Saya mendapat informasi, dalam waktu beberapa hari ini Presiden Duterte akan ke Sulu, ke tempat kampnya Nur Misuari. Berarti Pemerintah Filipina benar-benar akan berusaha membebaskan sandera," ujar Gatot, saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (4/8/2016).

Gatot mengatakan, peran Misuari cukup penting dalam upaya menyelamatkan para sandera.

Pemimpin kelompok separatis itu dianggap memiliki kedekatan dan pengaruh di kalangan kelompok penyandera pimpinan Abu Sayyaf di Filipina.

"Dia (Misuari) punya pasukan juga, punya pengaruh juga. Lobi tersebut merupakan bagian dari operasi intelijen," kata Gatot.

Kirim negosiator

Sebelumnya pemerintah pun telah mengirimkan seorang negosiator ke Filipina untuk bertemu dengan Misuari.

Pemerintah Indonesia, kata Luhut, mengandalkan Misuari sebagai counterpart atau penghubung karena dianggap memiliki akses komunikasi ke kelompok Abu Sayyaf.

Luhut Binsar Pandjaitan, saat menjabat sebagai Menko Polhukam, menuturkan, Nur Misuari memiliki cukup pengaruh di kalangan kelompok Abu Sayyaf.

Oleh sebab itu, pemerintah terus berupaya untuk menjalin komunikasi dengan Misuari dengan mengirimkan negosiator ke Filipina.

Hingga saat ini, total sudah empat kali WNI disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

Terakhir, tiga WNI disandera kelompok Abu Sayyaf ketika melewati perairan kawasan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu Sabah, Negara Bagian Malaysia. Mereka adalah ABK pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Lim berbendera Malaysia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2029 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2029 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com