Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Jamin Hari Raya Idul Fitri 1438 H Berjalan Aman

Kompas.com - 01/07/2016, 17:33 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Pemerintah telah melakukan serangkaian persiapan pengamanan dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.

Luhut menuturkan, semua instansi terkait seperti Kementerian Perhubungan, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI telah berkoordinasi untuk mengamankan tempat-tempat yang berpotensi mendapat ancaman teroris, seperti bandara, stasiun dan terminal.

"Tadi kami sudah rapat masalah pengamanan Idul Fitri. Semua instansi terkait sudah saya kumpulkan," ujar Luhut saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (1/7/2016).

Luhut mengatakan, antisipasi keamanan dilakukan untuk mencegah terjadinya terorisme di tempat keramaian. Ini seperti yang terjadi di Bandara Istanbul, Turki, kemarin.

"Pengamanan airport yang berpotensi dapat ancaman berat sudah kami siapkan. TNI Polri secara tertutup dan terbuka akan ada di beberapa tempat seperti bandara. Jadi, kalau ada TNI POLRI berjaga itu sudah perintah dari saya," ucapnya. 

Selain itu Luhut juga mengatakan, sampai saat ini tidak ada ancaman yang berarti  yang bisa mengganggu jalannya perayaan Idul Fitri.

Meskipun beberapa waktu belakangan ini muncul beberapa ancaman terorisme di Turki dan Malaysia, namun hal tersebut tidak akan sampai berpengaruh ke Indonesia.

Untuk menanggulangi adanya bahaya ancaman teroris, Badan Intelijen Negara dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme telah berkoordinasi dalam melakukan langkah-langkah pencegahan.

"So far, ancaman yang imminent itu belum ada, karena keberhasilan Polri dalam menyelesaikan kasus terorisme kemarin di surabaya. Koordinasi antara BIN dan BNPT juga sudah berjalan dengan baik," ucap Luhut.

Kompas TV Pemudik di Pelabuhan Bajoe Naik 30%

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com