Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Rasanya Semua Orang Ingin Bertemu SBY

Kompas.com - 25/04/2016, 11:26 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menyambut baik rencana Fahri Hamzah untuk bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Agus menilai, keinginan itu wajar karena SBY adalah sosok negarawan yang ingin ditemui oleh semua orang.

"Rasanya semua orang pengen bertemu Pak SBY, selama itu menjadi tujuan yang baik, silaturahim, dan itu hal biasa pasti diterima Pak SBY," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/4/2016).

Agus tak mempermasalahkan kritik yang kerap dilontarkan Fahri saat SBY berkuasa selama 10 tahun. (baca: Fahri Hamzah: Saat SBY Berkuasa Kita Kritik, Sekarang Kita Puji)

LASTI KURNIA Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menggelar jumpa pers tentang pemecatannya dari PKS di di Gedung DPR MPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/4/2016).
Dia mengatakan, kritik pada dasarnya bisa dibagi menjadi dua varian, yakni kritik yang membangun dan yang tidak membangun.

Agus mengaku tak bisa menjustifikasi apakah kritik yang disampaikan Fahri itu merupakan kritik membangun atau memusuhi. (baca: Presiden PKS Berharap Fahri Hamzah Dapat Pencerahan Setelah Bertemu SBY)

"Tapi yang jelas, Pak SBY selalu tahan kritik dan selalu beri solusi, dan alhamdulillah sampai 2014 kemarin dimulai 2004, bisa laksanakan amanah dan khusnul khotimah karena betul-betul turun dengan karpet merah," kata Wakil Ketua DPR ini.

Dia meminta, semua pihak tidak berspekulasi soal keinginan Fahri bertemu SBY, terlebih lagi jika Fahri disebut ingin bergabung dengan Demokrat setelah dipecat PKS. (baca: Fahri Hamzah Bantah Masuk Partai Demokrat)

"Jangan nebak-nebak Pak Fahri begitu, jangan kalau-kalau, apa yang ada yang kita sikapi," ucap dia.

Fahri sebelumnya menyampaikan keinginan untuk menemui SBY ini kepada Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, pada Selasa (19/4/2016) lalu. (baca: Ruhut: Kalau Fahri Hamzah Gabung ke Demokrat, Saya Keluar dari Partai)

Syarif Hasan sendiri hingga kemarin belum berbicara kepada SBY soal keinginan Fahri Hamzah untuk bertemu.

Syarif mengaku belum bisa menyampaikan keinginan Fahri itu karena SBY mempunyai berbagai kesibukan. Pertemuan dengan Fahri pun bukan lah prioritas utama.

PKS ingin Fahri segera dicopot sebagai pimpinan DPR dan digantikan Ledia Hanifa. Namun, untuk status Fahri sebagai anggota DPR, PKS akan menunggu hingga gugatan hukum yang ditempuh Fahri berkekuatan hukum tetap.

Kompas TV Harapan Presiden PKS soal Kasus Fahri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com