Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Masukan ke Prabowo Soal Cagub DKI, Gerindra Bentuk Relawan Jakarta Bergerak

Kompas.com - 21/03/2016, 08:07 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra membentuk Tim Relawan Jakarta Bergerak untuk menindaklanjuti desakan kader dan simpatisan partai agar Gerindra segera menentukan calon gubernur DKI Jakarta.

Tim ini dipimpin Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

"Tim Relawan Jakarta Bergerak menindaklanjuti desakan kader dan simpatisan agar Gerindra segera menentukan Cagub DKI Jakarta," kata Sufmi Dasco di Jakarta, Minggu.

Dia menjelaskan tim yang dipimpinnya itu akan membantu dan memberi masukan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait Pilkada Jakarta.

Masukan itu, menurut dia, tentang sosok calon yang dapat mengatasi dan memberikan solusi terhadap masalah yang sudah diinventarisasi berdasarkan masukan masyarakat.

(Baca: Yusril Segera Daftar Penjaringan Cagub Gerindra)

"Saat ini Tim Relawan Jakarta Bergerak sedang menjaring aspirasi berbagai lapisan masyarakat soal siapa sosok Gubernur DKI yang dirindukan rakyat," ujarnya.

Hal itu, menurut dia, agar masyarakat DKI Jakarta dapat diberikan pilihan yang bagus dan tepat untuk mengimbangi Basuki Tjahja Purnama yang kini Gubernur DKI Jakarta yang akan mencalonkan kembali melalui jalur independen.

Anggota Komisi III DPR itu mengatakan penentuan calon dipastikan tanpa mahar, tapi calon harus berani menandatangani kontrak selalu menghadirkan kebijakan yang ramah terhadap rakyat.

(Baca: Lima Partai Siap Bersatu Lawan Ahok)

"Selain itu, calon harus berani tegas terhadap korporasi yang melanggar aturan," kata Sufmi.

Dasco mengatakan saat ini tim yang dipimpinnya fokus turun ke bawah guna mendengarkan masukan masyarakat untuk kemudian menginventarisasi nama-nama.

Menurut dia, Tim Relawan Jakarta bergerak juga dilengkapi ratusan advokat dan paralegal yang akan membantu kerja-kerja advokasi kerakyatan.

Kompas TV Yusril Daftar Cagub di Gerindra

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com