Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 40 Negara Akan Bahas Perdagangan dan Penyelundupan Manusia di Bali

Kompas.com - 17/03/2016, 13:32 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia akan menyelenggarakan Regional Ministerial Conference of the Bali Process on People Smuggling, Trafficking In Persons and Related Transnational Crime ke-6 (BRMC VI) pada 22 – 23 Maret 2016 di Bali.

Forum BRMC ke-6 rencananya akan mengundang 45 negara peserta, 10 organisasi internasional, dan 18 negara pengamat.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dijadwalkan akan memimpin acara tersebut.

Juru Bicara Kemenlu Armanatha Nasir mengatakan, 44 negara menyatakan akan hadir baik dari anggota maupun pengamat dan 6 organisasi internasional.

"Proses persiapan masih terus berlangsung. 95 persen sudah selesai. Proposal dokumen pembahasan pun sudah diberikan kepada seluruh peserta," ujar Armantha, saat memberikan keterangan, di Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2016).

Dalam pertemuan itu, seluruh negara peserta akan membahas langkah-langkah yang akan dilakukan terkait persoalan perdagangan orang, perlindungan migran ireguler di laut dan kebijakan migran ireguler.

Selain itu akan dibahas pula jalur migrasi yang aman dan kerja sama untuk memberantas rantai kejahatan transnasional, seperti penyelundupan dan perdagangan manusia.

Armanatha menjelaskan, BRMC nantinya akan menghasilkan dua dokumen yaitu Co-chairs' Statement dan deklarasi mengenai irregular migration.

"Co-chairs akan merefleksikan apa yang disepakati nantinya. Sedangkan deklarasi akan berisi langkah-langkah apa yang akan diambil," kata Armanatha.

Beberapa negara yang sudah pasti akan hadir antara lain, Australia, Belanda, Selandia Baru, Fiji, Jepang dan Afghanistan.

Negara-negara tersebut, kata Armanatha, juga telah mengajukan pertemuan bilateral dengan Menlu Retno di sela-sela forum BRMC untuk membicarakan penguatan kerja sama di bidang ekonomi dan pertukaran pelajar antarnegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com