Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Almarhum Mang Tia Dipulangkan Lewat Jalan Darat

Kompas.com - 06/03/2016, 23:31 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Jasad almarhum Tia Agus Miharja (47) alias Mang Tia, korban ternggelamnya KMP Rafelia 2, akhirnya dipulangkan dari Banyuwangi, Jawa Timur ke rumah duka di Sukabumi, Jawa Barat melalui jalan darat.

Padahal, informasi awal yang diterima keluarga di Sukabumi, rencananya jasad Mang Tia akan dievakuasi menumpang pesawat udara dari Surabaya ke Bandung. Selanjutnya, dari Bandung melalui jalan darat ke Lengkong, Sukabumi.

"Informasi awal, iya akan dievakuasi pakai pesawat terbang. Tapi tadi mama SMS jadinya pakai jalan darat," kata anak pertama Mang Tia, Widia Ningsih kepada Kompas.com, Minggu (6/3/2016).

Widia mengungkapkan keluarga yang berada di rumah duka di Sukabumi merasa kecewa. Karena dengan menggunakan darat, tentunya evakuasi jenazah akan memakan waktu yang lama.

"Jujur saja kecewa. Karena kami di sini semua berharap secepatnya, dan ingin cepat selesai," ungkap Widia didampingi sejumlah anggota keluarga lainnya.

Menurut Widia, jasad ayahnya akan dibawa menumpang mobil ambulans dengan pengawalan. Sedangkan ibu dan adiknya menumpang mobil lainnya.

"Saya enggak tahu tiba di sininya kapan. Enggak tahu besok subuh atau siang. Saat ini masih dalam perjalanan dan informasinya berangkat sekitar jam 15 dari Banyuwangi," ujar dia.

Kepala Polsek Lengkong, Polres Sukabumi Ajun Komisaris Kuswandar membenarkan bila jasad almarhum Tia Agus Miharja dievakuasi melalui jalan darat dari Banyuwangi, Jawa Timur ke Lengkong, Sukabumi, Jawa Barat.

"Kemungkinan tiba di wilayah Lengkong bisa siang hari. Tapi nanti akan kami informasikan lagi waktunya," kata Kuswandar.

Untuk informasi, jarak antara Kota Sukabumi ke rumah duka di Kampung Joglo, Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong mencapai 60 Km dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com