Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Aburizal Atur Strategi Munas Setelah Nonton Tenis di Australia

Kompas.com - 03/02/2016, 13:52 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai mengakui dirinya diajak oleh Aburizal Bakrie ke Australia untuk menonton final turnamen tenis.

Namun, dia membantah bahwa tujuan utama pergi ke negeri kangguru tersebut adalah untuk membahas strategi menghadapi musyawarah nasional (Munas) Golkar yang akan segera digelar.

"Aburizal mau nonton final tenis hari Minggu itu. Dia pergi dengan pesawat dia, makanya dia mengajak siapa yang mau ikut. Tentu terbatas karena pesawatnya cuma kapasitas delapan orang," kata Yorrys saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/2/2016).

Yorrys mengatakan, selain dirinya, ikut serta sejumlah elite DPP Golkar hasil Munas Bali. Mereka adalah Nurdin Halid, Aziz Syamsuddin, Setya Novanto, Syarief Cicip, dan Idrus Marham. (baca: Di Australia, Aburizal Bahas Strategi dan Siapkan Nurdin Halid Jadi Panitia Munas)

"Abis dia nonton boleh dong kita bicarakan masalah partai, Munas dan sebagainya," kata Yorrys.

Yorrys tak menampik bahwa sudah ada pembicaraan mengenai panitia penyelenggara Munas. (baca: Aburizal dan Agung Laksono Sepakat Rehabilitasi Kader yang Pernah Dipecat)

Theo L Sambuaga ditunjuk untuk posisi Ketua Penyelenggara, Nurdin Halid untuk Ketua Steering Committee, dan Yorrys Raweyai untuk posisi Ketua Organizing Committee.

"Boleh-boleh saja kan itu baru wacana. Formalnya nanti akan dibicarakan di rapat Pleno DPP Hasil Munas Riau," ucap Yorrys.

Rapat pleno DPP sendiri akan diadakan Kamis (4/2/2016) besok di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.

Sebelumnya, Partai Golkar kubu Agung Laksono menyesalkan sikap Aburizal yang diam-diam mengatur strategi pelaksanaan Munas bersama sejumlah elite Golkar di Australia. (baca: Kubu Agung Minta Aburizal Tinggalkan Strategi "Bisik-bisik" Hadapi Munas)

"Di tengah sorotan dan harapan publik agar konflik Golkar segera selesai melalui Munas ini, tentu Pak ARB dan elit Golkar lainnya, harus meninggalkan cara-cara penentuan kebijakan yang tak lagi 'bisik-bisik'," kata Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol Ace Hasan Syadzily saat dihubungi, Rabu (3/2/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com