Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan Masyarakat Akan Bantu Pemulihan Pengungsi Eks Gafatar

Kompas.com - 22/01/2016, 15:41 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Sosial akan melakukan upaya pendekatan kepada keluarga dan masyarakat terkait persoalan pengungsi eks anggota Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar yang akan kembali ke daerah asalnya.

Upaya ini dilakukan untuk memastikan bekas anggota Gafatar diterima dengan baik oleh masyarakat dan tidak lagi mengalami kekerasan.

"Sebelum pengungsi pulang, kami akan memastikan di daerah asalnya itu mereka diterima oleh masyarakat sekitar," ujar Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Andi ZA Dulung seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kemanusiaan, Jumat (22/1/2016).

Pendekatan oleh Kemensos akan dilakukan bersama TNI dan Polri. Menurut Andi, banyak anggota Gafatar yang masih memiliki kerabat, tetapi memilih untuk memutus hubungan dan bergabung dengan ormas tersebut.

"Mereka ke sana bukan cari kerja, memang hanya ingin berkumpul saja, membuat satu komunitas baru," ujar Andi.

Penerimaan kembali oleh masyarakat penting agar proses pemulihan pengungsi bisa berjalan dengan lebih cepat.

"Jika mereka sudah diterima, sudah nyaman, itu sudah menjadi faktor agar pemulihan berjalan dengan baik. Kalau ditolak, itu akan menjadi masalah baru," ujar dia.

Dalam rapat tersebut juga dipaparkan data terakhir mengenai jumlah pengungsi yang akan dipulangkan.

Kemenko PMK mencatat, para pengungsi itu berasal dari Jawa Timur 712 orang, Jawa Tengah 145 orang, Yogyakarta 276 orang, Jawa Barat 247 orang, Jakarta 90 orang, dan Banten 4 orang.

Selain itu, terdapat pengungsi dari Medan sebanyak 13 orang, Riau 99 orang, Aceh 2 orang, Sumatera Barat 4 orang, Lampung 4 orang, Sulawesi Selatan 2 orang, Kepri 8 orang, Kalimantan Tengah 3 orang, dan Kalimantan Barat 4 orang.

Kementerian Dalam Negeri masih melakukan pendataan terhadap pengungsi karena jumlahnya diperkirakan bertambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com