Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan KIH Temui Jokowi di Istana, Bahas Konstelasi Politik

Kompas.com - 12/11/2015, 22:12 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy membenarkan adanya pertemuan antara pimpinan partai Koalisi Indonesia Hebat dengan Presiden Joko Widodo.

Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/11/2015) malam.

Romi mengungkapkan, dalam pertemuan itu hadir Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.

Dari barisan KIH, hadir Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Pada kesempatan itu, Romi hadir bersama Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Suharso Monoarfa dan Ketua Majelis Pakar DPP PPP Lukman Hakim Saifudin.

Sedangkan seluruh ketua umum lainnya didampingi sekretaris jenderalnya masing-masing.

Topik bahasan

Adapun pembicaraan dalam pertemuan itu terfokus kepada beberapa topik.

Pertama, mengenai konstelasi politik nasional dan konsolidasi KIH.

"Dalam rapat tadi disepakati (KIH) diubah namanya menjadi partai-partai pendukung pemerintah," kata Romi, melalui pernyataan tertulis, Kamis malam.

Kedua, kata Romi, terkait dukungan atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK terutama mendorong momentum peningkatan pertumbuhan ekonomi kuartal III hasil dari paket kebijakan ekonomi.

"Partai-partai pendukung pemerintah terus mengupayakan dukungan politik atas hal tersebut," ujarnya.

Ketiga, berkaitan dengan kinerja parlemen. Dalam hal ini, disinggung kinerja beberapa pansus DPR.

"Hal-hal lain yang lebih detail tentu tidak semua bisa disampaikan," ucapnya.

Pertemuan Jokowi-JK dengan elite KIH itu dimulai pada 18.30 WIB. Sekitar pukul 21.10 WIB, sepuluh mobil jenis sedan dan SUV nampak keluar dari pintu samping Istana Merdeka. Tak berselang lama, iring-iringan Mobil Wakil Presiden Jusuf Kalla nampak meninggalkan Istana, dan dilanjutkan dengan iring-iringan mobil Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com