Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kesulitan Interogasi Dua WNI Korban Sandera di PNG

Kompas.com - 21/09/2015, 18:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian mengalami kesulitan dalam menginterogasi dua warga negara Indonesia (WNI) asal Papua yang menjadi korban penculikan dan penyanderaan di Papua Niugini (PNG), beberapa waktu lalu.

"Berdasarkan pemeriksaan, mereka lebih memilih diam kepada penyidik atau keluarga," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono di kantornya, Senin (21/9/2015).

Akibatnya, penyidik mendapatkan informasi yang minim dari kedua korban itu. Padahal, kepentingan polisi adalah untuk menemukan siapa pelaku penculik serta penyandera, sekaligus apa motifnya.

Hingga saat ini, penyidik masih melakukan pendekatan terhadap kedua orang yang bernama Sudirman dan Sabar itu demi mencari keterangan. Adapun korban kini berada di RS Bhayangkara, Kotaraja, Jayapura.

"Kondisi kesehatannya sendiri sudah membaik dari sebelumnya. Kami akan terus melakukan pendekatan agar dapat keterangan," ujar Suharsono.

Kelompok bersenjata tak dikenal menyerang beberapa orang penebang kayu di hutan Skofro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Rabu (9/9/2015) lalu. Selain menyandera Sudirman dan Sabar, peristiwa itu juga menyebabkan seorang penebang bernama Kuba Marmahu (38) mengalami luka tembak dan luka panah. Ia berhasil diselamatkan oleh Pasukan Penjaga Perbatasan yang kemudian mengevakuasinya ke Rumah Sakit Keerom.

Sudirman dan Badar lalu berhasil dibebaskan pada Jumat (18/9/2015) dan diserahkan ke Pemerintah Indonesia. Tentara Papua Niugini (PNG) juga telah menahan para penyandera dua warga negara Indonesia. (Baca: Pangdam Cenderawasih: 7 Penyandera Ditangkap Tentara Papua Niugini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

Nasional
Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Nasional
PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Nasional
Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Nasional
Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Nasional
Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

Nasional
Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

Nasional
PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Nasional
Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

Nasional
35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

Nasional
Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Nasional
PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

Nasional
Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com