Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Soesatyo Minta Bantuan Wakapolri untuk Cegah Bentrok dengan Yorrys

Kompas.com - 30/03/2015, 17:17 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR, Bambang Soesatyo, langsung menghubungi Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti untuk meminta jaminan keamanan karena merasa terancam oleh kedatangan Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Yorrys Raweyai. Bambang ingin Badrodin membantu mensterilkan ruang Fraksi Golkar dari ancaman Yorrys dan pendukungnya.

"Saya atas nama anggota DPR dari Fraksi Golkar dan anggota Komisi III meminta Pak Badrodin yang akan segera disahkan menjadi kepala Polri untuk mensterilkan lantai 12," kata Bambang, Senin (30/3/2015).

Ia juga sempat menyampaikan kepada Badrodin bahwa perselisihan kepengurusan Golkar belum usai dan kepengurusan fraksi yang sah adalah pimpinan Ade Komarudin. Menjawab itu, Badrodin langsung merespons dengan menjanjikan akan menginstruksikan Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Unggung Cahyono. "Nanti saya coba hubungi Pak Kapolda," ujar Badrodin.

Perbincangan antara Bambang dan Badrodin berlangsung sekitar dua menit. Setengah dari perbincangan itu diperdengarkan langsung kepada sejumlah wartawan yang berada di dalam ruang Fraksi Golkar. Setelah menghubungi Wakapolri, Bambang berusaha menghubungi Kapolda Metro Jaya dan Kapolres Jakarta Pusat.

Yorrys datang ke Sekretariat Fraksi Golkar sekitar pukul 16.00 WIB, didampingi beberapa anggota Fraksi Golkar, di antaranya Dave Laksono, Airlangga Hartarto, Ibnu Munzir, Fayakun, Azhar Romly, Boby Rizlaldo, Bowo Pangarso, dan Melchias Markus Mekeng. Sementara itu, di dalam ruang fraksi terdapat pimpinan Fraksi Golkar hasil Munas Bali, Ade Komarudin dan Bambang Soesatyo, yang baru selesai mengadakan konferensi pers terkait situasi terkini yang dihadapi Golkar.

Ketika mengetahui kedatangan Yorrys, Bambang langsung menginstruksikan petugas pengamanan dalam Gedung DPR untuk menutup pintu kaca yang menggunakan sistem kunci digital. Sementara itu, Yorrys ada di balik pintu kunci tersebut.

Karena dilarang keluar, puluhan wartawan yang semula hadir dalam konferensi pers terpaksa diam di tempat. Bambang beralasan larangan keluar ruangan adalah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan dirinya menolak menemui Yorrys karena kedatangannya dianggap membawa ancaman. (Baca juga: Ruang Fraksi Partai Golkar Mendadak Genting karena Kedatangan Yorrys)

"Kita tidak undang (Yorrys) dan kita ingin menghindari kontak fisik karena ini sifatnya seperti (kericuhan) yang di Slipi," ucap Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com