Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Lebih Tegas terhadap Polri

Kompas.com - 04/03/2015, 19:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Peneliti Indonesian Institute for Development and Democracy (Inded), Arif Susanto, mengatakan, Presiden Joko Widodo harus bersikap lebih tegas atas langkah Kepolisian RI yang tetap melanjutkan kasus dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Arif dan sejumlah aktivis menilai, apa yang dilakukan Polri merupakan bentuk kriminalisasi. Padahal, Presiden Jokowi telah menginstruksikan untuk menghentikan kriminalisasi.

Langkah Jokowi menyelesaikan konflik KPK dan Polri tak cukup hanya dengan membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai kepala Polri.

"Tidak bisa tidak, Jokowi harus memegang kendali. Tidak ada alasan Jokowi untuk takut. Pulihkan kewenangan KPK. Kembalikan Polri ke jati dirinya melindungi dan melayani masyarakat," kata Arif dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2015).

Sebelumnya, saat mengumumkan pembatalan pelantikan Budi Gunawan, Jokowi menginstruksikan Polri dan meminta KPK untuk menaati rambu-rambu aturan hukum dan kode etik. Dengan begitu, keharmonisan dan hubungan antar-lembaga negara bisa terjaga.

Namun, dengan apa yang dilakukan Polri saat ini, aktivis Yayasan Lembaga Bantuan Hukum, Bahrain, menilai, Polri telah membangkang dari instruksi Presiden.

"Polri melakukan kriminalisasi sebagai pembangkangan terhadap Presiden. Titah panglima tertinggi tak didengarkan," kata dia.

Ia menambahkan, apa yang dilakukan Polri membuat polisi tidak bisa fokus menjalankan tugas utamanya. Alih-alih melindungi dan mengayomi masyarakat, Polri justru sibuk mengkriminalisasi pihak-pihak yang kritis terhadapnya.

"Kesannya, kekuasaan sudah mencengkeram seluruh lini," kata Bahrain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Nasional
PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

Nasional
PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

Nasional
Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Nasional
PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Nasional
Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Nasional
Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Nasional
Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

Nasional
Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

Nasional
PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com