Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bintang Film" di Sekitar Meja Identifikasi Jenazah...

Kompas.com - 09/01/2015, 15:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Sepuluh orang berdiri mengitari meja identifikasi. Mata mereka menatap sesosok jenazah di atas meja itu. Dua hingga tiga jam ke depan, mereka akan melakukan keahlian mengidentifikasi untuk mengetahui siapa sosok di hadapan mereka.

Sepuluh orang itu memiliki latar belakang yang berbeda dan peralatan identifikasi yang berbeda pula. Mereka bagian dari Indonesian Automatic Fingerprints Identification System (Inafis), dokter forensik, dokter odontologi, ahli properti, dan ahli deoxyribonucleic acid (DNA). Tiap-tiap bidang diwakili dua orang. Satu di antaranya adalah ahli.

"Ya, ibaratnya kita-kita itulah 'bintang filmnya' kalau di meja identifikasi," ujar Kepala Bidang Fotografi Forensik Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Gusmono ketika berbincang santai dengan Kompas.com di sela-sela kesibukannya, Jumat (9/1/2015) siang.

Bidang keahlian Gusmono dalam Inafis adalah sebagai yang pertama turun tangan menangani jenazah. Dia mengambil dokumentasi fisik semua bagian jenazah menggunakan kamera digital. Adapun satu rekan lain mengambil sidik jari jenazah menggunakan plastik tebal.

Gusmono dan rekannya menemui kesulitan jika sidik jari jasad tak lagi dalam kondisi baik. Identifikasi pun terpaksa dilakukan dengan metode manual, yakni dengan kaca pembesar. Paling lama, Gusmono membutuhkan waktu 30 menit untuk menyelesaikan tugasnya mengambil data postmortem.

Setelah duo Inafis selesai, giliran tangan ahli lainnya menangani jenazah. Mulai dari memeriksa struktur gigi, pencatatan properti jenazah, hingga pengambilan sampel DNA dari tulang paha. "Satu jenazah itu ditangani dengan waktu yang bervariasi, satu hingga tiga jam," ujar Gusmono.

Pria yang menjadi anggota Inafis sejak lima tahun silam itu mengatakan, keberhasilan identifikasi bergantung pada kerja sama para "bintang film" tadi. Sebab, data postmortem yang mereka ambil akan dicocokkan antara satu dan yang lain untuk mendapat kepastian soal identitas jenazah.

Rindu sayur, berebut buah

Seluruh tim identifikasi sudah mulai bekerja sejak hari kedua setelah hilangnya pesawat AirAsia QZ8501, 28 Desember 2014 silam. Saat ini, mereka sudah memasuki hari ke-11 dan terus bekerja. Pengalaman paling berat yang dirasakan adalah ketika dalam satu hari, tim harus mengidentifikasi 12 jasad sekaligus.

"Tidak bisa kita tinggal. Pagi, kita ambil data postmortem enam jenazah. Siang, istirahat sebentar, lalu lagi sampai malam dengan enam jenazah. Sampai tengah malam itu," ujar Gusmono.

Gusmono dan tim lain menginap di mes yang disediakan di kompleks Mapolda Jawa Timur. Di sana, segala kebutuhan, terutama soal makanan, cukup lengkap. Namun, segala keteraturan itu kerap membuat Gusmono bosan. Dua hal yang dirindukannya adalah sayur dan buah. Maklum, makanan yang disediakan kebanyakan berbahan daging dan kurang variasi menu sayur.

"Makanya, waktu saya keluar sebentar beli pepaya, begitu balik ke mes, langsung habis itu sama teman-teman. Rindu kami sama yang begitu-begitu," ujar dia seraya tertawa.

Bagi Gusmono, meninggalkan keluarganya berhari-hari untuk menjalankan tugas seperti itu adalah hal biasa. Itu sudah dilakukannya sebagai polisi hingga kini menjelang masa pensiun. Bisa jadi, tugasnya mengidentifikasi jasad penumpang AirAsia adalah "panggung" terakhirnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com