Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Baruna Jaya I Berangkat Cari AirAsia atas Perintah Langsung Presiden Jokowi

Kompas.com - 05/01/2015, 04:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto mengatakan, keikutsertaan kapal riset Baruna Jaya 1 (BJ1) mencari pesawat Air Asia QZ8501 merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo.

Unggul yang mengunjungi Puskodal Operasi KR Baruna Jaya BPPT di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa keikutsertaan kapal BJ1 atas perintah langsung Presiden Joko Widodo.

"Selain itu, ekspedisi BJ1 ini juga sebagai bentuk partisipasi BPPT dalam memberikan solusi teknologi, dan investigasi mengenai lokasi jatuhnya pesawat AirAsia," katanya.

Kapal riset BJ1, ia mengatakan, merupakan sebuah wahana yang bisa digunakan untuk bermacam keperluan, antara lain untuk mencari obyek bawah laut, seperti kapal dan pesawat tenggelam. Kapal tersebut juga bisa membantu pemasangan alat deteksi tsunami hingga untuk survei potensi kekayaan alam di dasar laut.

"Sebenarnya, fungsinya banyak, tergantung alat yang dimiliki dan misi yang diemban," ujar dia.

Keunggulan Kapal Baruna Jaya, menurut dia, terletak pada peralatan yang dimiliki, seperti multibeam echo sounder yang dapat mendeteksi benda di bawah laut. Selain itu, terdapat sonar untuk memastikan, dan magnetometer untuk membedakan antara logam atau gundukan biasa.

"Pada ekspedisi ini, Baruna Jaya bekerja sama dengan perusahaan swasta yang memiliki ROV (remotely operated vehicle) untuk membantu memastikan prediksi posisi badan pesawat AirAsia," ujar dia.

Sebelumnya, kapal riset Baruna Jaya membantu operasi SAR untuk mengidentifikasi lokasi reruntuhan Jembatan Kutai Kertanegara yang ambruk, mencari Kapal Feri Bahuga yang tertabrak tangker, serta membantu pencarian pesawat Adam Air di Selat Makassar di kedalaman 2.000 meter di dasar laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com