Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 10 Menit, Jokowi Sapa Nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera

Kompas.com - 06/11/2014, 18:35 WIB
Sabrina Asril

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana tiba di Kendari, Kamis (6/11/2014) petang. Dari Bandara Haluoleo, Jokowi dan Iriana langsung menuju ke Pelabuhan Perikanan Samudera yang terletak di Teluk Kendari.

Saat tiba, presiden dan ibu negara didampingi oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam. Jokowi kemudian mendapat penjelasan dari seorang pejabat dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Tenggara.

Dia menjelaskan bahwa yang menarik dari pelabuhan perikanan itu adalah perputaran uang yang ada. "Sehari Rp 1,1 miliar pak. Ikan yang ditangkap seperti cakalanga itu kita jual di lokal sampai ekspor," ungkapnya.

"Oh ya, bagus. Jadi karena ada ikan dan pabriknya juga di sini, jadi sampai segitu angkanya," timpal Jokowi sambil mengangguk-anggukan kepala.

Tak lama kemudian, Jokowi ditunjukkan ikan cakalang hasil tangkapan nelayan. Saat matahari tenggelam dan hari semakin malam, Jokowi dan Iriana langsung memasukin mobil. Setidaknya hanya 10 menit waktu yang dihabiskan mereka di pelabuhan perikanan ini.

Jokowi juga tidak sempat terlalu lama menyisikan waktu untuk berjabat tangan dengan ratusan warga yang sudah memadati pelabuhan sejak siang tadi. Pada malam hari ini, Jokowi dan Iriana dijadwalkan akan menghadiri Musyawarah Nasional XII Kegiatan Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) di Hotel Grand Clarion. Selesai acara KAGAMA, Jokowi beserta rombongan akan kembali menuju Bandara Haluoleo untuk bertolak ke Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com