Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Pendukung Jokowi-JK Bertemu PPP di Hotel Mulia Bahas Pimpinan MPR

Kompas.com - 07/10/2014, 17:47 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi PKB di MPR Abdul Kadir Karding mengatakan pihaknya menggelar pertemuan dengan PPP di Hotel Mulia, Jakarta, untuk mencari kesepakatan paket pimpinan MPR yang akan diusung. Pertemuan berlangsung pada Selasa (7/10/2014) sore.

Karding menjelaskan, dalam pertemuan itu hadir Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang mewakili partai koalisi pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dari pihak PPP hadir dua Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar dan Suharso Monoarfa serta Wakil Sekretaris Jenderal PPP Syaifullah Tamliha.

"Bahas soal paket pimpinan MPR, tapi sekarang sudah selesai pertemuannya" kata Karding, di Komplek Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa sore.

Seperti diketahui, PPP masuk dalam paket calon pimpinan yang diajukan partai koalisi pendukung Jokowi-JK. Bergabungnya PPP ke dalam paket pimpinan MPR koalisi pendukung Jokowi-JK membuat komposisi paket yang akan diajukan semakin jelas.

Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding menyebutkan, paket pimpinan MPR koalisinya akan terdiri dari DPD sebagai Ketua MPR dan PDI-P, PKB, Nasdem, serta PPP sebagai wakil ketua. Koalisi Merah Putih juga mengaku akan mengususung paket yang terdiri dari Demokrat (Ketua), serta Golkar, PAN, PKS dan DPD sebagai wakil ketua. Dengan masing-masing koalisi mengajukan paket ini, maka proses pemilihan akan dilakukan secara voting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com