Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Jokowi Mendesak Kenaikan Harga BBM Subsidi, SBY Siap Merespons

Kompas.com - 27/08/2014, 20:59 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, ia siap merespons jika pertemuannya dengan presiden terpilih dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli lalu, Joko Widodo (Jokowi), di Laguna Hotel, Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8/2014) malam, mendesaknya untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Ada yang mengatakan Pak Jokowi akan mendesak saya u menaikkan harga BBM. Saya sudah siap meresponnya, jika ditanya," kata Presiden SBY melalui akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono, Rabu malam, beberapa saat lalu.

Presiden menjelaskan, tidak ada agenda khusus terkait pertemuannya dengan presiden terpilih tersebut. Ia berjanji akan lebih banyak mendengar.

Menurut SBY, lebih baik ia menunggu dan merespons saja karena kalau ia proaktif nantinya bisa dianggap merecoki Pak Jokowi. "Padahal, niat saya baik dan tulus," ujarnya.

Presiden meyakini, apa yang ia ketahui, alami, dan laksanakan selama 10 tahun memimpin negeri dan menjalankan pemerintahan tentu berguna bagi Jokowi yang akan menggantikannya memimpin Indonesia mulai 20 Oktober mendatang.

Pertama kali

Dalam akun Twitter pribadinya itu, Presiden SBY menjelaskan, pertemuannya dengan Jokowi dimaksudkan untuk kelancaran transisi kepemimpinan.

Menurut SBY, ide pertemuan bermula dari dirinya yang disambut baik oleh Jokowi. "Tujuannya agar transisi berjalan baik dan untuk keberhasilan pemerintahan berikutnya," ujar SBY.

Ia menyebutkan, pertemuan antara presiden yang akan mengakhiri masa jabatan dan presiden yang akan menggantikannya itu baru pertama kali terjadi sejak Indonesia merdeka. Dengan pertemuan itu, menurut SBY, kita berkesempatan melakukan transisi yang terencana. "Semoga menjadi tradisi demokrasi kita," tutur SBY.

Atas dasar pemikiran itu, menurut Presiden SBY, di atas Kapal TNI-AL di Sorong, Papua Barat, ia telah meminta Menko Polhukam Djoko Suyanto untuk berkomunikasi dengan Jokowi.

"Saya persilakan Pak Jokowi memilih waktu pertemuan sekembalinya saya di Jakarta (29 Agustus), atau ketika saya masih di Bali," ungkap SBY seraya menyebutkan bahwa Jokowi memilih bertemu di Bali, tanggal 27 Agustus malam ini. "Hal ini semata-mata utk memenangkan waktu," kata SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com