Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPATK: Tantangan Utama Kemerdekaan, Memberantas Korupsi

Kompas.com - 16/08/2014, 19:26 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Agus Santoso menilai, hari ulang tahun kemerdekaan RI yang jatuh pada 17 Agustus nanti sedianya menjadi pengingat akan kewajiban penerus bangsa untuk melanjutkan perjuangan para pembela kemerdekaan.

Perjuangan penerus bangsa dapat dilakukan dalam mewujudkan kedaulatan politik, kejayaan ekonomi, serta menegaskan nilai-nilai budaya bangsa dalam kehidupan sehari-hari.

"Untuk itu, Negara harus hadir agar bisa mewujudkan keadilan hukum, keadilan ekonomi, dan keadilan sosial. Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia disusun dengan mengedepankan Hukum sebagai panglima," kata Agus melalui pesan singkat, Sabtu (16/8/2014) saat ditanya mengenai makna HUT kemerdekaan baginya.

Agus mengatakan, penerus bangsa harus berani menegakkan hukum tanpa pandang bulu, terutama dalam melawan tantangan terberat saat ini, yaitu pemberantasan tindak pidana korupsi. Tindak pidana korupsi, kata Agus, merupakan musuh utama reformasi yang melukai rasa keadilan.

"Koruptor, korupsi, dan pencucian uang hasil kejahatan harus kita lenyapkan dari Bumi Pertiwi demi mewujudkan Indonesia kita yang bersih, adil, makmur, merata bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagaimana dicita-citakan oleh para pendiri bangsa ketika memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," tutur Agus.

Terkait kemerdekaan dan korupsi, Ketua KPK Abraham Samad sebelumnya mengatakan bahwa kemerdekaan kini harus dimaknai setiap elemen masyarakat untuk memiliki visi dan misi yang membebaskan diri dari berbagai macam penjajahan, salah satunya penjajahan dalam bidang ekonomi.

Penjajahan ekonomi, menurut Abraham, menjadikan tindak pidana korupsi semakin marak. Oleh karena itu, menurut Abraham, masyarakat Indonesia harus bersatu padu, bekerja sama untuk terus mendidik masyarakat sehingga bisa tercipta budaya antikorupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com