Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Persoalan Terbesar Pemilu 2014 di Data Kependudukan"

Kompas.com - 15/08/2014, 19:51 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar sosiologi Rasyid Saleh mengatakan, masalah terbesar dalam proses penyelenggaraan Pemilu 2014 adalah data kependudukan yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum. Pasalnya, valid atau tidaknya sebuah data kependudukan berpengaruh terhadap jumlah masyarakat yang memiliki hak pilih dan terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT).

Rasyid mengatakan, satu tahun sebelum pelaksanaan pemilu, pemerintah seharusnya sudah harus menyerahkan daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) ke KPU. Data tersebut lantas harus kembali dimutakhirkan oleh KPU di tingkat daerah untuk memastikan bahwa tidak ada penduduk yang memiliki kartu identitas kependudukan ganda.

“Peraturan atau ketentuan UU mengatakan, satu tahun sebelum pemilu, pemerintah diwajibkan memberikan DP4 atau menyerahkan DP4 kepada KPU. Sesungguhnya, berdasarkan pengalaman, memang data di tempat ini agak panas. Kenapa agak panas? Memang tidak bersih,” tegas Rasyid saat memberikan keterangan sebagai saksi ahli dari kubu Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi, Jumat (15/8/2014).

Masalah data kependudukan bukanlah persoalan yang mudah ditangani. Pasalnya, 62 tahun setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah baru mulai memperhatikan persoalan ini.

Sebelumnya, kata dia, banyak warga yang bisa memiliki kartu identitas, bahkan mencapai 10 identitas. Di sisi lain, bahkan ada pula sejumlah warga yang justru memiliki satu identitas yang sama.

“Oleh karena itu, maka KPU dengan modal atau dengan ketegaran yang kuat mestinya dengan menerima DP4 itu diharapkan untuk segera memutakhirkan,” ujarnya.

Meski demikian, ia menambahkan, dalam proses pemutakhiran data kependudukan tersebut, KPU pusat seharusnya dapat membekali kemampuan perwakilan mereka secara baik. Menurut dia, tidak sedikit perwakilan KPU di daerah yang melakukan pemutakhiran data justru tidak mengetahui bagian-bagian yang terdapat di dalam kartu kependudukan itu sendiri.

“Digit NIK itu saja dia tidak mengerti. Bahwa enam digit pertama itu adalah kode wilayah, enam digit kedua itu adalah kode kelahiran tanggal bulan tahun, empat digit terakhir adalah kode registrasi. Ini semua mereka tidak mengetahui,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com