Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Rekapitulasi Suara KPU Diapresiasi

Kompas.com - 04/08/2014, 15:39 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga swadaya masyarakat pemantau pemilu, Kemitraan (Partnership for Governance Reform in Indonesia), menilai Komisi Pemilihan Umum melakukan inovasi selama proses rekapitulasi nasional. Mereka pun menilai inovasi tersebut membuat Pemilu Presiden 2014 menjadi pemilu yang jauh lebih transparan daripada pemilu-pemilu sebelumnya.

"KPU telah menghasilkan inovasi. Inovasi artinya melakukan sesuatu yang bukan karena perintah undang-undang," kata spesialis pemilu Kemitraan, Wahidah Suaib, saat diskusi di Gedung KPU Pusat, Jakarta, Senin (4/8/2014).

Mantan Komisioner Badan Pengawas Pemilu tersebut mengatakan, inovasi yang dilakukan KPU adalah mengizinkan dan merekam hasil rekapitulasi suara di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Dia menilai KPU pimpinan Husni Kamil Manik itu menyediakan data C1 secara terbuka sehingga mudah diakses masyarakat.

"Dulu C1 sulit didapatkan. Sekarang tersaji secara mudah di website KPU," ucap Wahidah.

Inovasi tersebut, kata dia, membuat proses rekapitulasi suara bisa diketahui dan dikontrol masyarakat. Dengan demikian, masyarakat memiliki sumber informasi yang kredibel karena proses yang transparan.

Selain itu, Wahidah menilai proses tersebut mendorong proses keterlibatan masyarakat sehingga lebih demokratis dengan hadirnya situs-situs yang dikelola publik. Dia juga mengatakan, KPU juga lebih efisien karena tidak lagi perlu menyediakan teknologi informasi seperti Pemilu 2009.

"Ini perlu mendapatkan pujian karena prinsip transparansi yang jauh lebih baik dari pemilu-pemilu sebelumnya," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com