Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat Diskon Iklan, Biaya Kampanye Hanura Rp 365,7 Miliar

Kompas.com - 24/04/2014, 18:17 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Bendahara Umum Partai Hanura Beni Prananto mengatakan, partainya tidak mendapat keistimewaan berupa diskon pemasangan iklan di media MNC Group. Total dana kampanye yang dikeluarkan partai, katanya, mencapai Rp 365,7 miliar. Paling besar adalah untuk pemasangan iklan.

"Pengeluaran dana kampanye kami sebesar Rp 365,7 miliar. Paling besar untuk atribut dan iklan.Tidak ada diskon (pasang iklan media MNC Group). Kami bayar penuh," ujar Beni di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2014).

Untuk diketahui, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) sekaligus bakal calon wakil presiden Partai Hanura, Hary Tanoesodibjo, merupakan CEO MNC Group. Beni mengungkapkan, pengeluaran iklan partainya, baik di media cetak maupun media elektronik, mencapai Rp 25,6 miliar. Adapun pengeluaran untuk atribut kampanye mencapai Rp 26 miliar.

Dia mengatakan, masih terdapat surplus dalam rekening khusus dana kampanye partainya. Menurutnya, total penerimaan dana kampanye yang dikumpulkan pihaknya mencapai Rp 374 miliar. Dana tersebut, katanya, berasal dari sumbangan calon anggota legislatif (caleg) Hanura, sumbangan masyarakat, serta dana kas partai.

Ia menjabarkan, sumbangan dari caleg sebesar Rp 297,14 miliar. Sementara itu, sumbangan masyarakat dan kas partai masing-masing Rp 8 miliar dan Rp 69 miliar. Dia mengatakan, baru 293 orang dari 558 caleg yang menyerahkan laporan akhir dana kampanye.

"Mungkin karena tahu tidak lolos, atau karena sibuk di daerah pemilihan," tutur Beni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com