Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tak Ingin seperti Kampanye Parpol Lain

Kompas.com - 18/03/2014, 18:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo ingin memberikan sentuhan berbeda dalam aksi kampanyenya. Selain menyampaikan visi dan misi partai, Jokowi ingin mengajak calon pemilih ikut dalam perjalanan sejarah bangsa.

Seperti yang dilakukannya ketika berkampanye untuk pemilihan umum legislatif pada Minggu (17/3/2014) kemarin. Ketika itu, Jokowi memaparkan visi dan misi partai di bangunan bersejarah di Ibu Kota, mulai dari Museum Boedi Oetomo hingga Tugu Proklamasi.

"Kan masih banyak yang kampanye dengan cara pengumpulan massa, padahal macet dan ganggu orang. Kalau dari museum ke museum kan beda sama lainnya," ujar Gubernur DKI Jakarta tersebut di salah satu restoran di bilangan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (18/3/2014) siang.

Jokowi melanjutkan, jika dipahami dengan baik, aksi kampanye tersebut adalah pembelajaran bagi calon pemilih bahwa Indonesia memiliki jejak sejarah kemerdekaan. Kemerdekaan, lanjut Jokowi, tidak didapatkan dari pemberian, tetapi satu perjuangan.

"Itu menjadi sebuah alat kampanye yang mendidik," lanjut Jokowi.

Jokowi berkomitmen akan meninggalkan gaya kampanye lama, yakni dengan mengumpulkan massa di lapangan, mendengar visi dan misi sambil diselingi dengan lagu dangdut atau jenis musik lain.

Strategi itu juga akan dilakukan Jokowi ketika dia berkampanye di daerah-daerah lain di Indonesia.

"Di luar juga gitu dong. Kan di daerah lain juga banyak situs-situs sejarahnya, patriot trail dan haritage trail. Kita beda," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, PDI Perjuangan mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014. Jokowi pun sudah menyatakan kesediaannya menjadi capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com