Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Edhie: Prabowo Baru "Akan", SBY Sudah Buktikan

Kompas.com - 16/03/2014, 11:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, menilai bahwa saat ini banyak masyarakat yang belum mengetahui pencapaian yang telah diraih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun masa pemerintahan. Oleh karena itu, program-program yang dinilai Pramono pro-rakyat itu akhirnya diklaim oleh pihak lain.

"Ya memang banyak yang mengakui. Kalau partai koalisi ya bolehlah, tapi kalau oposisi kan tidak masuk akal. Kami ini partai pemerintah, yang melakukan. Ini yang harusnya diungkap," ujar Pramono saat berbincang dengan sejumlah wartawan di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (16/3/2014).

Pramono saat itu menjelaskan tentang alasan Partai Demokrat mengangkat slogan "Beri Bukti, Bukan Janji" dalam pemilu kali ini. Pada Pemilu 2009, Partai Demokrat mengangkat slogan "Katakan Tidak pada Korupsi" dengan menampilkan sejumlah kader yang justru tersangkut kasus korupsi.

Pramono berpendapat, perlahan tetapi pasti, suara dukungan untuk Partai Demokrat saat ini mulai menguat. Untuk menguatkan lagi, Pramono menuturkan bahwa rakyat harus diperlihatkan dengan segala hal yang sudah diperbuat oleh SBY.

Dia mencontohkan Undang-Undang Desa yang telah disahkan di DPR. Dalam UU itu, nantinya desa akan mendapat anggaran dana minimal Rp 1 miliar. Jauh sebelum ada UU Desa, lanjut Pramono, SBY juga sudah mengeluarkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mandiri) dan Kredit Usaha Rakyat.

Saat ditanyakan soal kampanye Prabowo Subianto (capres Partai Gerindra) yang mengiming-imingi satu desa Rp 1 miliar, Pramono merasa yakin bahwa rakyat tidak akan terbuai dengan janji-janji.

"Prabowo baru 'akan' kan, sementara Pak SBY sudah buktikan. Jadi, hal-hal seperti ini yang harus kami katakan dan kami besarkan. Mungkin dalam waktu ke depan, kampanye iklan sudah mulai ditayangkan," tuturnya.

Dalam mengampanyekan slogan "Beri Bukti, Bukan Janji", Pramono yang baru kali pertama menjadi juru kampanye dalam pemilu ini mengaku akan melakukan gaya yang berbeda dengan SBY.

"Saya bahasanya agak menyodok ke hati. Kalau Pak SBY kan halus, kita sudah melakukan ini-itu. Tapi kalau saya, ini lihat dong Demokrat," seloroh mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini.

Seperti diberitakan, Partai Demokrat akan melakukan kampanye akbar perdananya di Magelang pada Minggu ini. Presiden SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat batal hadir dalam kampanye kali ini karena masih berada di Riau. Nantinya, peran SBY akan diisi oleh sejumlah elite Partai Demokrat, mulai dari Pramono Edhie, Ani Yudhoyono, hingga Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Gula-gula' Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

[POPULER NASIONAL] "Gula-gula" Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

Nasional
Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com