Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2014, 04:38 WIB
Indra Akuntono

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com — Kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Ali Masykur Musa, mengatakan, perlu koordinasi matang pendistribusian bantuan untuk pengungsi erupsi Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Ia berharap tak ada pihak yang memonopoli bencana Sinabung untuk kepentingan politik.

"Harus ada langkah komprehensif, jangan dimonopoli oleh satu orang," kata Ali Masykur, dalam acara debat kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, di halaman Istana Maimun, Medan, Sumatera Utara, Selasa (21/1/2014) malam.

Ali Masykur mengatakan, sejumlah bencana yang terjadi di Indonesia pada saat ini perlu perhatian serius para penentu kebijakan dan seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, eksploitasi lingkungan dan sumber daya alam yang berlebihan merupakan salah satu alasan krusial penyebab timbulnya bencana di Indonesia.

Jika memenangkan konvensi dan terpilih menjadi presiden, Ali Masykur berjanji akan melakukan moratorium izin pertambangan. Dia mengaku prihatin karena sumber daya alam Indonesia terus dikeruk lantaran izin yang dikeluarkan terbilang sangat mudah didapat.

"Bencana di Indonesia bukan bencana nasional, tapi bencana lingkungan karena izin tambang dikeluarkan seperti menjual kacang," kecam Ali Masykur. Seperti diketahui, selain erupsi Sinabung yang telah berlangsung lama, sejumlah wilayah di Indonesia juga dilanda bencana.
Banjir, misalnya, melanda Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com