Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darin Akan Menunggu Luthfi meski Seribu Tahun Lamanya

Kompas.com - 13/01/2014, 15:50 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Istri mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, Darin Mumtazah, mengaku akan tetap setia kepada suaminya yang kini mendekam di penjara. Darin mengatakan bahwa dia akan menunggu Luthfi meskipun 1.000 tahun lamanya.

“Meski 1.000 tahun lamanya, pun tetap akan saya tunggu,” kata Darin di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (14/1/2014), seraya mengembangkan senyumnya.

Darin mendatangi Gedung KPK untuk mendaftarkan diri sebagai pengunjung Luthfi yang ditahan di Rumah Tahanan Guntur, Jakarta Selatan. Luthfi ditahan di Guntur sebagai terdakwa kasus dugaan suap dan pencucian uang kuota impor daging sapi.

Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu divonis 16 tahun penjara di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta awal Desember tahun lalu. Kini, kasus Luthfi dalam proses banding.

“Saya mau jenguk Bapak,” kata Darin, yang kemudian menuju Rutan Guntur.

Ini merupakan kunjungan kelima Darin setelah Luthfi divonis. Sebelum vonis dibacakan, Darin tidak menampakkan dirinya di Gedung KPK. Dia beberapa kali tidak memenuhi panggilan pemeriksaan di KPK yang dijadwalkan beberapa waktu lalu. Gadis yang dinikahi Luthfi pada 2012 ini pun tidak jadi dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan Luthfi.

Saat mengunjungi suaminya, Kamis (9/1/2014), Darin mengaku ingin punya anak dari Luthfi. "Oh iya dong (mau punya anak), kita tawakal saja," ucap Darin.

Ketika itu, Darin juga mengatakan akan setia menunggu Luthfi. "Sebagai seorang istri, apa pun yang terjadi sama ustaz, apa yang orang omongin tentang ustaz, saya tetap menunggu ustaz, tetap menemani ustaz," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawa Air Zamzam Dalam Koper ke Indonesia, Jemaah Haji Bisa Kena Denda Rp 25 Juta

Bawa Air Zamzam Dalam Koper ke Indonesia, Jemaah Haji Bisa Kena Denda Rp 25 Juta

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Survei Litbang "Kompas": Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Nasional
Survei Litbang “Kompas': Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Survei Litbang “Kompas": Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Nasional
Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com