Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriahnya Festival Budaya Johar Baru

Kompas.com - 17/11/2013, 18:23 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Suasana meriah di Festival Budaya Johar Baru. Ribuan warga memadati Festival yang diselenggarakan Pemerintah Kota Jakarta Pusat yang bertujuan untuk meminimalisir tawuran antar warga di Kecamatan Johar Baru.

Festival Budaya Johar yang dibuka Walikota Jakarta Pusat Syaefullah Yusuf ini, menampilkan pentas seni seperti menari, pentas musik, angklung. Selain itu, berbagai kuliner pun tersedia ajan tersebut. Mulai dari jajanan tradisional hingga jajanan instant ada di stand-stand yang berlokasi di depan kantor Kecamatan Johar Baru. Kemudian ada juga berbagai macam lomba untuk kategori tingkat Taman Kanak-Kanak.

Acara yang dibuka dengan arak-arakan atau pawai berlangsung pukul 08.00 hingga dijadwalkan pukul 22.00 wib. Ketua Panitia Festival Budaya Johar Baru Paulus Wirutomo mengatakan, tujuan utama diselenggarakannya festival budaya yakni guna membangun kebersamaan antara warga Kecamatan Johar Baru.

Dengan adanya festival, ia berharap empat kelurahan yaitu Johar Baru, Tanah Tinggi, Galur dan Kampung Rawa tidak ada perselisihan sesama warga. " Sebetulnya kita ingin buat warga Johar Baru bersatu, kompak dan saling mengenal," ujar Paulus saat ditemui di Johar Baru, Jakarta, Minggu (17/11/2013).

Paulus mengakui,  dengan festival ini memang tidak langsung berdampak akan mengurangi tawuran. Paulus mengungkapkan, pemuda saat ini, tidak mudah diberikan pencerahan melalui kata-kata, namun harus dengan cara lain. " Nantinya, setelah kita adakan festival, itu kita bisa lakukan anti tawuran, soalnya kalau dikasih ceramah-ceramah enggak selesai-selesai. Jadi kita pakai pendekatan ini (festival ) yang sangat hebat," katanya.

Paulus menilai, mencegah tauwuran tidak semudah membalikan telapak tangan, namun harus berusaha dan tidak buru-buru. Selain itu yang lebih utama yaitu menyatukan kebersamaan warga setempat. " Oleh karena itu kita harus menyelesaikan dengan pelan-pelan yang paling penting sosial capital yaitu kerukunan dan kekompakan diantara para warga dan kreativitasnya," ucapnya.

Lebih lanjut Paulus mengatakan, membutuhkan beberapa bulan untuk mengadakan festival budaya Johar Baru. Selain itu kata Paulus, adanya dukungan dari pihak pemerintah dalam menyelenggarakan acara bertajuk festival budaya. "Persiapan sebenarnya cuma dua bulan, kita sangat cepat mengumpulkan teman-teman. Untung ada dukungan dari Pemda, Walikota sampai tata kota," ujar Paulus .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com