Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical: Yang Penting Memenuhi Syarat, Bukan Elektabilitas

Kompas.com - 12/09/2013, 17:50 WIB
Ariane Meida

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengaku tak ambil pusing dengan hasil survei lembaga riset Alvara yang menyebutkan bahwa meski dirinya paling populer dibandingkan calon presiden lainnya, tetapi tidak demikian dengan elektabilitasnya. Menurut pria yang akrab dipanggil Ical tersebut, yang dibutuhkan untuk menjadi seorang capres bukan soal elektabilitas, tetapi eligibilitasnya.

“Jika hanya elektabilitas tidak bisa jadi calon presiden, yang lebih penting adalah eligibilitasnya, memenuhi persyaratan atau tidak,” ujarnya dalam ARB Cup, Silaturahim Golf Tournament 2013, di Pondok Indah Golf Club, Kamis (12/9/2013).

Menurut Ical, jika Partai Golkar tidak memenuhi syarat, yaitu tidak mendapatkan suara lebih dari 20 persen pada pemilu legislatif, maka ia berencana akan berkoalisi dengan partai lain untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Menurutnya, hal ini dapat dipandang sebagai koalisi antara calon presiden dengan kepala partai, bukan antar-kepala partai.

“Partai Golkar akan melihat nanti, apakah akan mencalonkan diri saat pemilihan presiden atau berkoalisi,” tambahnya.

Untuk diketahui, ketika dilakukan survei, tanpa disodorkan nama, sebanyak 92,4 persen responden menyebut Ical ketika ditanya siapa saja kandidat presiden yang diketahui. Namun, menurut Alvara, hanya 6,3 persen yang menilai Ical layak memimpin Indonesia.

"Selain itu, hanya 6,2 persen yang bakal memilih Ical jika menjadi peserta pilpres. Ical popularitasnya tinggi karena tiap hari dia muncul di televisi, tapi dianggap enggak layak (jadi capres)," kata CEO Alvara Hasanuddin Ali saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (11/9/2013).

Seperti diketahui, Ical terus mengampanyekan dirinya sebagai capres melalui jaringan televisi miliknya. Selain itu, ia juga terus melakukan road show ke berbagai daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com