Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Kembangkan Alat Tangkal Serangan Siber lewat Udara

Kompas.com - 02/07/2024, 13:10 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding industri pertahanan dalam negeri, Defend ID sedang mengembangkan alat untuk menangkal atau melakukan counter serangan siber lewat udara.

Direktur Utama Defend ID Bobby Rasyidin mengatakan, alat yang sedang dikembangkan adalah electronic support measures (ESM) dan electronic counter measure (ECM).

Hal ini berkaca dari perang Rusia-Ukraina. Bobby mengatakan, Rusia melakukan jamming radar-radar Ukraina menggunakan ESM.

“Apa yang dilakukan pertama kali oleh Rusia adalah jamming. Dia men-jamming semua ‘mata’-nya Ukraina. Nah, itu ada anti-nya,” kata Bobby dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2024) petang.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-859 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Lansia Tewas Kena Serangan | 2 Desa Direbut Lagi

Defend ID pun mengembangkan alat yang bisa menangkal serangan tersebut, yakni ECM.

“Nah, kami ini mengembangkan anti-nya. Jadi, selain kami mengembangkan yang namanya electronic warfare-nya, kami juga mengembangkan counter-nya,” ujar Bobby.

Defend ID mengembangkan alat penangkap secara komplit. Artinya selain ECM, juga mengembangkan ESM.

“Kami kembangkan. Dan dalam satu tahun ke depan, sudah ada beberapa platform, baik platform udara, darat, ataupun laut, yang kita nanti akan punya sistem itu,” kata Bobby.

Baca juga: Apartemen, Kantor Pos, dan Wilayah Sipil Ukraina Jadi Sasaran Rusia

Sebelumnya, mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto pernah memprediksi peperangan masa depan yang didominasi serangan siber.

“Serangan pertama mereka di era seperti ini pasti serangan siber. Kalau mereka ingin melakukan mengokupasi suatu titik di Indonesia, serangan pertama mereka pasti serangan udara,” kata Andi dalam konferensi pers di Kantor Lemhannas, Jakarta Pusat, 18 September 2023.

Andi mengungkapkan, setelah serangan siber, barulah pendaratan melalui laut atau operasi amfibi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Kecamatan Terendam Banjir di Provinsi Maluku, 210 KK Mengungsi

Empat Kecamatan Terendam Banjir di Provinsi Maluku, 210 KK Mengungsi

Nasional
Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM

Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM

Nasional
Saat Megawati Tantang Penyidik Harun Masiku untuk Menghadap...

Saat Megawati Tantang Penyidik Harun Masiku untuk Menghadap...

Nasional
Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan 'All Out'

Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan "All Out"

Nasional
Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Nasional
Perayaan Tahun Baru Islam, Menag Berharap Jadi Inspirasi untuk Perbaikan Diri

Perayaan Tahun Baru Islam, Menag Berharap Jadi Inspirasi untuk Perbaikan Diri

Nasional
Kisruh Sirekap, Ketua Komisi II DPR  Usul Negara Siapkan Gawai untuk KPPS pada Pilkada 2024

Kisruh Sirekap, Ketua Komisi II DPR Usul Negara Siapkan Gawai untuk KPPS pada Pilkada 2024

Nasional
Kaesang Digadang-gadang Maju Pilkada Jakarta, Peneliti BRIN: Ini Bukan Kelas Berat Lawan Kelas Bulu...

Kaesang Digadang-gadang Maju Pilkada Jakarta, Peneliti BRIN: Ini Bukan Kelas Berat Lawan Kelas Bulu...

Nasional
Jelang Pilkada, Sirekap KPU Diminta Lebih Cerdas dan KPPS Bisa Koreksi Data

Jelang Pilkada, Sirekap KPU Diminta Lebih Cerdas dan KPPS Bisa Koreksi Data

Nasional
Kapolda Sumbar Dinilai Tak Terima Kritik Terkait Kasus Kematian Afif Maulana

Kapolda Sumbar Dinilai Tak Terima Kritik Terkait Kasus Kematian Afif Maulana

Nasional
DPR: Jika KPU Gagal Jelaskan soal Sirekap, Tak Usah Pakai di Pilkada

DPR: Jika KPU Gagal Jelaskan soal Sirekap, Tak Usah Pakai di Pilkada

Nasional
DPR Bakal Panggil KPU Bahas Evaluasi Sirekap Jelang Pilkada 2024

DPR Bakal Panggil KPU Bahas Evaluasi Sirekap Jelang Pilkada 2024

Nasional
Sentil Kaesang, Peneliti BRIN: Karier Itu Tak Bisa Lompat, Pak Jokowi Saja Mulai dari Solo Dulu

Sentil Kaesang, Peneliti BRIN: Karier Itu Tak Bisa Lompat, Pak Jokowi Saja Mulai dari Solo Dulu

Nasional
Mencari Demokrasi Indonesia

Mencari Demokrasi Indonesia

Nasional
Jadwal Kegiatan Paus Fransiskus Saat Berkunjung ke Indonesia

Jadwal Kegiatan Paus Fransiskus Saat Berkunjung ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com