Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantau "Quick Count", TPN Ganjar-Mahfud: Sabar, Jangan Anggap Salah Satu Paslon Sudah Juara

Kompas.com - 14/02/2024, 17:14 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) meminta masyarakat bersabar menunggu hasil penghitungan suara menyeluruh Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal itu disampaikan OSO menanggapi hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga yang menunjukkan keunggulan sementara untuk pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Jadi enggak bisa terus mengeklaim seolah-olah ini sudah menjadi suatu keputusan yang pasti dan itu mempengaruhi orang-orang, masyarakat dan ini adalah bisa menimbulkan kebohongan-kebohongan karena pengaruh dari promosi yang dilakukan oleh sesuatu yang tidak jujur," kata OSO di Jalan Teuku Umar No 9, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Baca juga: “Quick Count Populi Center Data 72,32 Persen: Anies 24,42 Persen, Prabowo 59,69 Persen, Ganjar 15,89 Persen

Dewan Pengarah Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini menyatakan, penghitungan suara masih terus dilakukan KPU meski hasil hitung cepat oleh beberapa lembaga survei sudah mulai bergerak.

Ia mengimbau jangan menganggap atau mengeklaim salah satu paslon sudah menang dalam putaran pertama hasil pemungutan suara Pilpres 2024 hari ini.

"Saudara sekalian saya harap semua terutama pendukung 03, seluruh Indonesia tenang, sabar, dan tidak terpancing dengan apa yang dimainkan oleh pihak-pihak tertentu. Ini semua masih berproses dan jangan sekali-kali menganggap dan mengeklaim seolah-olah dia sudah juara, jangan," kata OSO.

Baca juga: Pilpres 2024 Diprediksi 1 Putaran Merujuk Quick Count Litbang Kompas

OSO menyampaikan, hasil hitung cepat yang sejauh ini mengunggulkan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka belum merupakan keputusan yang sudah pasti.

Ia tidak ingin hasil hitung cepat lantas mempengaruhi masyarakat dan menimbulkan kebohongan publik.

Terlebih kata dia, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud telah menyebar 1,6 juta saksi di TPS seluruh Indonesia.

"Lantas jangan lupa, kita telah menurunkan 1,6 juta (saksi) ke semua TPS seluruh Indonesia, orang, untuk mengawasi itu dan itu tidak bisa dibohongi," ucapnya.

Baca juga: “Quick Count Charta Politika Data 73,95 Persen: Anies 25,80 Persen, Prabowo 57,86 Persen, Ganjar 16,33 Persen


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional
Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com