Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye di Lombok, Anies Bacakan Spanduk "Amin Hanya Punya Doa, Tidak Punya Paman di MK"

Kompas.com - 07/02/2024, 05:19 WIB
Singgih Wiryono,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan membacakan sejumlah spanduk yang dibawa simpatisannya saat kampanye di Lapangan Karangpule, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (6/2/2024).

Kampanye yang disiarkan Kompas TV itu digelar di tengah lautan masa yang membawa berbagai spanduk.

Saat itu, Anies membacakan beberapa spanduk, salah satunya sindiran soal pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Ibu maaf Amin hanya punya doa, tidak punya paman di MK," kata Anies disambut riuh sorakan para simpatisan.

Baca juga: Karpet Merah dari Sang Paman untuk Putra Mahkota Presiden

Spanduk itu menyindir calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, yang bisa maju pilpres karena pamannya Anwar Usman mengubah syarat terkait usia capres dan cawapres lewat gugatan di MK. 

Akibat pelanggaran etik itu, Anwar Usman pun dicopot dari jabatannya sebagai ketua MK

Anies kemudian melanjutkan membaca aspirasi terkait kekerasan terhadap perempuan. Spanduk itu berisi "Kami perempuan Indonesia butuh perlindungan".

Anies merespons dengan janji isu kekerasan terhadap perempuan akan menjadi isu prioritas nasional jika terpilih jadi presiden nanti.

"Ya itu yang kami lakukan, jangan sampai ada lagi persoalan perlindungan perempuan diabaikan. Tidak boleh lagi kita membiarkan praktek-praktek seperti itu, dari mulai kepemimpinan nasional persoalan perlindungan perempuan harus jadi prioritas nasional kita," imbuh dia.

"Dari mulai urusan cat calling sampai yang bekerja tidak memiliki daycare untuk anak-anaknya. InsyaAllah semuanya dilakukan," sambung Anies.

Baca juga: Pelukan Anies untuk Nelayan Saat Kampanye di Parepare

Kemudian ia membaca beberapa spanduk lainnya terkait aspirasi pendidikan di pelosok desa NTB.

Ia menutup bacaan spanduk yang berisi terkait dengan permintaan pendidikan gratis dan kesehatan gratis.

""Kami butuh pendidikan gratis, kesehatan gratis, bukan makan siang gratis," siap," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com