Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Publik Khawatir Jokowi Tak Netral sebab Gibran Maju Pilpres, Ma’ruf Amin: Sah-sah Saja

Kompas.com - 29/12/2023, 16:22 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin buka suara soal kekhawatiran publik terkait netralitas Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2024.

Pasalnya, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, ikut berkontestasi sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Prabowo Subianto.

“Itu kan namanya juga pandangan, saya kira pandangan seperti itu logis saja. Orang tua bagaimana kalau anaknya berkontestasi, masa enggak membela, itu kan pandangan publik. Itu saya kira sah-sah saja muncul,” kata Ma’ruf dalam program Satu Meja Kompas TV, dikutip Jumat (29/12/2023).

Menurut Ma’ruf, sah-sah saja jika masyarakat punya kekhawatiran terkait hal tersebut.

Meski begitu, Ma’ruf bilang, Presiden telah angkat bicara terkait ini. Jokowi mengatakan bahwa dirinya netral dan tak memihak salah satu pasangan capres-cawapres.

“Pernyataan dari Presiden sudah ada, bilang netral. Publik khawatir, ini kan sama-sama bisa, kemungkinan itu ada,” ujarnya.

Baca juga: Maruf Amin: Ke Depan, Kalau Menteri Maju Pilpres Ganggu Kinerja, Baiknya Mundur

Ma’ruf mengatakan, komitmen Presiden tersebut tinggal menunggu pembuktian.

Oleh karenanya, ia meminta seluruh pihak ikut mengawasi jalannya pemilu presiden. Bukan hanya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang turun tangan, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.

“Sekarang kan kalau pernyatannya Presiden, semua netral, pernyataannya. Apa nanti di lapangannya seperti itu? Saya kira kembali lagi Bawaslu, nanti Bawaslu yang akan mengawasi,” kata Ma’ruf.

“Jadi nanti pernyataan Presiden dengan kondisi di lapangan tinggal di kroscek,” tuturnya.

Ma’ruf pribadi mengaku tak akan menunjukkan keberpihakannya ke capres-cawapres tertentu. Ia memastikan tidak akan memberikan endorsement ke salah satu padangan calon.

Katanya, capres-cawapres pilihan Ma'ruf hanya diketahui oleh dirinya ketika kelak mencoblos surat suara pada hari H pemilihan, 14 Februari 2024.

Menurut Ma'ruf, pilihan politik merupakan persoalan hati dan urusan personal, sehingga ia tidak ingin mengumbarnya ke publik.

“Itu persoalan hati dan personal, karena itu saya hanya tuangkan di bilik (suara). Untuk di publik, saya bersikap netral saja,” katanya.

Namun, Ma’ruf berpesan supaya masyarakat memilih calon pemimpin yang baik. Ma’ruf tak merinci kriteria pemimpin baik menurutnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

BrandzView
Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Nasional
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Nasional
Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Nasional
Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Nasional
Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Nasional
Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Nasional
Projo Minta PDI-P Tidak Setengah Hati Jadi Oposisi

Projo Minta PDI-P Tidak Setengah Hati Jadi Oposisi

Nasional
Tuding PDI-P Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo, Projo: Taktik Belah Bambu

Tuding PDI-P Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo, Projo: Taktik Belah Bambu

Nasional
Projo Ungkap Isi Pembicaraan dengan Jokowi soal Langkah Politik Kaesang di Pilkada

Projo Ungkap Isi Pembicaraan dengan Jokowi soal Langkah Politik Kaesang di Pilkada

Nasional
Ada 'Backlog' Pemilikan Rumah, Jadi Alasan Pemerintah Wajibkan Pegawai Swasta Ikut Tapera

Ada "Backlog" Pemilikan Rumah, Jadi Alasan Pemerintah Wajibkan Pegawai Swasta Ikut Tapera

Nasional
Jaga Keanekaragaman Hayati, Pertamina Ajak Delegasi ASCOPE ke Konservasi Penyu untuk Lepas Tukik

Jaga Keanekaragaman Hayati, Pertamina Ajak Delegasi ASCOPE ke Konservasi Penyu untuk Lepas Tukik

Nasional
Projo Mengaku Belum Komunikasi dengan Kaesang Soal Pilkada

Projo Mengaku Belum Komunikasi dengan Kaesang Soal Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com