JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memastikan tidak menemukan luka tusuk pada tubuh empat anak yang tewas di dalam rumah kontrakan wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Jadi tidak ada luka tusuk (pada tubuh empat anak yang tewas)," ungkap Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (8/12/2023).
Hariyanto mengungkapkan, didapatkan kecurigaan adanya lebam pada bagian mulut dan hidung para korban.
Baca juga: Ibu 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Merintih Saat Dianiaya Suami, Bilang “Jangan Pak, Ampun”
Namun, pihaknya perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait lebam yang ada di mulut dan hidung keempat korban.
"Kecurigaan, kenapa kecurigaan? Karena lebam ini bersama dengan proses pembusukan itu tidak begitu jelas. Makanya kita lanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi atau PA (Patologi Anatomi), kemudian DNA dan toksikologi. Jadi untuk memperjelas itu (lebam)," ujar Hariyanto.
"Jadi kalau dengan PA nanti apakah yang diduga lebam tersebut terjadi saat anak-anak itu masih hidup atau enggak. Profilnya sama dari keempatnya, posisinya sama di bibir dan hidung," imbuhnya.
Lebih lanjut, Hariyanto mengungkapkan bahwa keempat anak yang tewas itu sudah tak bernyawa beberapa hari sebelum ditemukan.
"Kondisi mayat tersebut dalam kondisi sudah membusuk, artinya diperkirakan kematiannya 3-5 hari sebelum kita datang ke TKP," tutur Hariyanto.
Diberitakan sebelumnya, warga Gang Haji Roman, RT 04 RW 03, Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu sore, terganggu oleh bau busuk yang menyengat.
Setelah ditelusuri, bau berasal dari sebuah rumah kontrakan yang dihuni pasangan suami istri berinisial P dan D beserta anak-anaknya.
Di dalam rumah, warga bersama polisi menemukan keempat anak P dan D dalam keadaan tewas di salah satu kamar. Keempatnya berinisial VA (6), S (4), A (3), dan As (1).
Tidak hanya itu, P ditemukan terlentang lemas di kamar mandi dengan lengan terluka. Sebilah pisau yang diduga digunakan P untuk menyayat tubuhnya juga ditemukan di dekatnya.
Sejauh ini, penyidik menduga, P tega menghabisi nyawa anak-anaknya sendiri sebelum hendak bunuh diri.
Baca juga: Kasus di Bekasi dan Jagakarsa: Mendesaknya Penanganan Serius Laporan KDRT
Adapun, istri P berinisial D diketahui sedang dirawat di salah satu rumah sakit di RSUD Pasar Minggu. D dirawat intensif akibat kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan P pada Sabtu (2/12/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.