Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Refleksi dan Retrospeksi HUT Ke-78 TNI

Kompas.com - 05/10/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Memang pascaperistiwa 9/11 terror attack, Indonesia juga tidak luput dari gegap gempita antiterorisme yang digelorakan oleh Paman Sam, disertai beberapa aksi teroris yang menyertainya.

Namun demikian, tidak seperti di Amerika Serikat, di Indonesia polisi mendapat porsi peran yang jauh lebih besar dibanding TNI.

Anggaran institusi Polri mendadak menjadi jumbo, baik dari kocek pemerintah sendiri maupun anggaran bantuan dari Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya di bawah tajuk anggaran pemberantasan dan penanggulangan bencana terorisme.

Hal tersebut seiring dengan penambahan sayap-sayap institusional baru di tubuh Polri di satu sisi dan preferensi politik penguasa sipil atas institusi Polri di sisi lain, terutama sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kemudian berlanjut hingga ke era Presiden Joko Widodo.

Karena itu, secara teknis memang cukup bisa dipahami mengapa institusi TNI merasa agak sedikit tertinggal di belakang secara fiskal, yang kemudian sempat muncul usulan untuk menambah jumlah Komando Daerah Militer (Kodam) sesuai dengan jumlah provinsi yang ada.

Soal anggaran ini memang agak sensitif. Secara agregat, banyak yang melihat secara kasat mata bahwa nominal anggaran pertahanan lebih besar dibanding anggaran Polri.

Namun secara teknis operasional, anggaran pertahanan harus dibagi dengan tiga matra TNI (AD, AL, AU) di satu sisi dan dengan Kementerian Pertahanan di sisi lain.

Jadi dari sisi fiskal, setelah TNI berupaya sedemikian rupa dalam menjaga profesionalismenya, menjaga marwah reformasi dan berusaha senyaman mungkin berdampingan dengan institusi Polri, pemerintah selayaknya mulai mempertimbangkan, atau lebih tepatnya mengapresiasi institusi TNI dari sisi anggaran.

Anggaran tersebut semestinya tidak saja untuk meningkatkan pembelian aneka rupa Alutsista (alat utama sistem senjata) berkelas dunia, yang memang membutuhkan angka besar, tapi juga terkait dengan upaya nyata pemerintah dalam menyejahterakan personel TNI dari level terbawah, tidak saja hanya dari level menengah ke atas.

Dengan kata lain, persoalan kesejahteraan personel TNI tidak saja terkait dengan nominal penghasilan mereka, tapi juga terkait dengan akses personal TNI beserta keluarganya kepada bahan makanan pokok yang memenuhi standar kalori sehat, akses kepada perumahan yang layak, akses dan kemudahan dalam memiliki alat transportasi memadai, akses dan kemudahan anak-anak mereka dalam mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan, dan banyak lainnya.

Pun dari sisi tunjangan kinerja yang semestinya dihitung secara kontekstual, bukan dihitung secara rata-rata nasional.

Artinya, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antarberbagai daerah, terutama soal tingkat kelayakan biaya hidup. Karena itu, faktor ini juga harus dihitung dalam pemberian tunjangan kinerja personel TNI.

Hal ini perlu dibahas secara umum karena imbas dari pemisahan peran TNI dan Polri yang diikuti kemudian pengutamaan dan preferensi kepada institusi Polri oleh dua presiden terakhir cukup terasa dari sisi kesejahteraan personel di kedua institusi.

Memprioritaskan salah satu institusi berimbas kepada pembesaran wewenang dan perluasan jangkauan kinerjanya, yang secara teknis bergerak secara berlawanan dengan yang dialami oleh institusi TNI, yakni penyempitan peran dan pengecilan berbagai peluang kesejahteraan.

Karena itu, pemerintah sebaiknya mulai mencari cara untuk mengapresiasi TNI atas konsistensinya dalam menjalankan peran barunya pascareformasi, agar konsistensi tersebut semakin kokoh dan mendarah daging di dalam nadi institusi dan personel TNI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jatam Ungkap Nasib Warga Terdampak IKN: Tanahnya Dibeli Paksa, Kuburan Digusur, Kolong Rumah Dipatok

Jatam Ungkap Nasib Warga Terdampak IKN: Tanahnya Dibeli Paksa, Kuburan Digusur, Kolong Rumah Dipatok

Nasional
Soal Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Palestina, Menlu: Harus Lihat Kalimatnya, Di Bawah Mandat PBB

Soal Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Palestina, Menlu: Harus Lihat Kalimatnya, Di Bawah Mandat PBB

Nasional
Bertemu Pansel KPK, Pemred Media Massa Titip Pesan Independensi

Bertemu Pansel KPK, Pemred Media Massa Titip Pesan Independensi

Nasional
Pemeriksaan Ketat Jelang Puncak Haji, Jemaah Diminta Tak Keluar Mekkah

Pemeriksaan Ketat Jelang Puncak Haji, Jemaah Diminta Tak Keluar Mekkah

Nasional
KPK Bakal Panggil Hasto, PDI-P Enggan Buru-buru Maknai Itu Penjegalan

KPK Bakal Panggil Hasto, PDI-P Enggan Buru-buru Maknai Itu Penjegalan

Nasional
Stafus Jokowi Janji Kawal Implementasi UU Kesejahteraan Ibu dan Anak

Stafus Jokowi Janji Kawal Implementasi UU Kesejahteraan Ibu dan Anak

Nasional
Mendagri Minta ASN yang Mau Naik Jabatan Pindah ke IKN

Mendagri Minta ASN yang Mau Naik Jabatan Pindah ke IKN

Nasional
Soal Anggaran Makan Bergizi Gratis, Banggar DPR: Beri Keleluasaan pada Presiden Terpilih

Soal Anggaran Makan Bergizi Gratis, Banggar DPR: Beri Keleluasaan pada Presiden Terpilih

Nasional
Saksi Ungkap Istri SYL Beli Rumah dengan Cicilan Rp 80 Juta Per Bulan Pakai Nama Orang Lain

Saksi Ungkap Istri SYL Beli Rumah dengan Cicilan Rp 80 Juta Per Bulan Pakai Nama Orang Lain

Nasional
Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada, Pengamat: Sulit Dipercaya, Gimik Saja…

Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada, Pengamat: Sulit Dipercaya, Gimik Saja…

Nasional
ASN Terancam Turun Pangkat jika Tak Netral pada Pilkada 2024

ASN Terancam Turun Pangkat jika Tak Netral pada Pilkada 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah, Menko Polhukam: Tergantung KPU

Tanggapi Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah, Menko Polhukam: Tergantung KPU

Nasional
Sering Tukar Dollar, Cucu SYL Disebut Punya Bisnis Tambang

Sering Tukar Dollar, Cucu SYL Disebut Punya Bisnis Tambang

Nasional
Jutaan Linmas dan Satpol PP Bantu Polisi Amankan Pilkada Serentak 2024

Jutaan Linmas dan Satpol PP Bantu Polisi Amankan Pilkada Serentak 2024

Nasional
PDI-P Upayakan Kadernya Jadi Bakal Cawagub Jawa Timur 2024

PDI-P Upayakan Kadernya Jadi Bakal Cawagub Jawa Timur 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com