Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Sebut Prajurit di Rempang Tak Dilengkapi Senjata

Kompas.com - 19/09/2023, 12:40 WIB
Syakirun Ni'am,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, keberadaan prajurit TNI di Rempang, Batam, Kepulauan Riau tidak dilengkapi senjata.

Yudo menuturkan, keberadaan prajurit TNI turun di daerah Rempang karena diminta oleh pihak Badan Pengusahaan (BP) Batam. Mereka bertugas di sejumlah pos penjagaan di wilayah tersebut.

"Dari Kodim (Komando Distrik Militer), dari Korem (Komando Resor Militer) kan sudah datang ke sana di pos-pos, dan tidak bersenjata, ingat tidak bersenjata, memberikan pengamanan kepada masyarakat," kata Yudo saat ditemui awak media di Dermaga Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (19/9/2023).

Yudo menuturkan, sejak era Reformasi, TNI tidak lagi dilengkapi alat ketika diminta memberikan pengamanan di suatu wilayah.

Baca juga: Panglima TNI Mengaku Tak Terjunkan Pasukan ke Rempang, Prajurit dari Korem sampai Kodim

Ia juga menyatakan, bakal menarik prajurit TNI dari Rempang jika memang tidak ada permintaan dari pihak BP Batam atau pemerintah daerah (Pemda) setempat.

"Kalau tidak ada permintaan ngapain saya harus ke situ, kita tarik semua," ujarnya.

Yudo berharap, keberadaan prajurit TNI di Batam bisa menjadi sarana komunikasi warga terkait persoalan di Rempang.

Oleh karena itu, ia berharap masyarakat di sana tidak takut dan khawatir atas keberadaan prajurit TNI. Yudo yakin semua masyarakat ingin kondisi di Rempang kondusif.

"Enggak usah merasa takut, justru gunakan TNI Polri, Satpol PP dan untuk berkomunikasi, tanya lah mungkin sebagai sarana berkomunikasi," kata Yudo.

Sebelumnya, Yudo menyebut TNI bertugas mem-back up polisi dalam proses pengamanan di Pulau Rempang.

Namun demikian, ia menjadi sorotan lantaran dalam rekaman video rapat di Mabes TNI Cilangkap, menyampaikan perumpamaan jika terdapat 1.000 warga, maka 1.000 prajurit diterjunkan untuk "memiting" warga satu persatu.

Baca juga: Panglima TNI Minta Maaf Soal Kata Piting Warga Rempang

"Umpama masyarakatnya 1.000 ya kita keluarkan (prajurit TNI) 1.000. Satu miting satu itu kan selesai. Enggak usah pakai alat, dipiting saja satu-satu," ujarnya dalam Pengarahan Netralitas Pemilu dan Bimbingan Teknik Tindak Pidana Pemilu 2023 yang disiarkan langsung oleh Mabes TNI, Selasa (12/9/2023).

Terkait hal ini, pihak TNI telah menyampaikan klarifikasi bahwa kata "Piting" itu berarti merangkul. Di sisi lain, Yudo juga telah menyampaikan permintaan maaf jika ucapannya menimbulkan pemahaman yang berbeda di masyarakat.

Kondisi sosial di Rempang memanas karena pemerintah meminta warga di 16 desa pada tiga pulau di Batam pindah. Area itu yang luasnya mencakup 16.000 hektar akan digunakan untuk lokasi pabrik kaca dan panel surya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com