JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri mewanti-wanti para peneliti lembaganya agar tidak mempermainkan dana penelitian yang digelontorkan pemerintah.
Adapun Anggaran yang dialokasikan bagi BRIN pada 2023 berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp 6,388 triliun.
Wanti-wanti itu disampaikan Mega dengan menyebut bahwa para peneliti BRIN pun diawasi oleh tiga huruf.
"Hati-hati dengan tiga huruf loh. Karena kalau research nanti uangnya gede. Dari sini hati-hati jangan dimainkan,” kata Megawati dalam keterangan tertulis, Senin (7/8/2023).
Baca juga: Megawati: Kalau Ada Periset Berpolitik Menggunakan Nama BRIN, Get Out!
Hal ini disampaikan Megawati saat melakukan dialog dengan para periset yang hadir dalam acara bertajuk “BRIN Mendengar” di Gedung Nayaka Loka, di lingkungan Kebun Raya Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, Senin.
Turut hadir dalam acara itu adalah Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan Wakil Kepala Laksamana Madya (Laksdya) Amarulla Octavian lengkap beserta jajaran Dewan Pengarah BRIN.
"Kamu tahu tiga huruf itu apa coba?” tanya Megawati.
Baca juga: Bantah Hubungan Jokowi-Megawati Retak, Gibran: Enggak, Baik-baik Saja
Rupanya, tiga huruf yang dimaksud adalah lembaga antirasuah yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Sebaiknya ingat. Saya pernah presiden, saya pernah wapres, saya tahu cara kerjanya dan KPK itu saya yang bikin,” lanjutnya.
Presiden kelima RI ini meminta para peneliti BRIN bekerja keras untuk kemajuan bangsa.
Menurutnya, dengan penelitian, BRIN diharapkan membantu masyarakat miskin mengatasi solusi.
“Saya ingin seluruh rakyat Indonesia ini berkemajuan terus sejahtera yang seperti diinginkan oleh bapak saya (Soekarno). Kita ini negara gemah ripah loh jinawi,“ urai Megawati.
Di luar itu, Ketua Umum PDI-P ini juga menyinggung masalah stunting yang ada di Indonesia.
Baca juga: Megawati Lantik Mantan Ajudan SBY sebagai Wakil Kepala BRIN
Hal itu menjadi kekhawatiran baginya. Padahal Indonesia tengah menyongsong tahun emas pada 2045.
Dari situ, ia lantas menanyakan kembali komitmen para peneliti BRIN untuk kemajuan bangsa dan negara, utamanya mencarikan solusi dari stunting.
“Ayo, kalian ilmuan-ilmuan, mosok sih enggak mikiri kehidupan rakyat? Jadi kalian sebagai researcher, sekolah jauh-jauh untuk apa?” tanya dia.
“Ini kan kekurangan zat nutrisi, sayur buat tulang, pertumbuhan tulang. Otaknya itu tidak berkembang, jadi IQ-nya di bawah rata-rata. Saya bilang kalau enggak dibasmi sampai 0 persen. Itu apa bukannya tanggungan negara? Iya, yes," ucap Megawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.