Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subvarian Omicron BA.4 Dan BA.5 Masuk RI, 4 Kasus Ditemukan di Bali

Kompas.com - 10/06/2022, 12:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah masuk ke Indonesia.

Budi mengatakan, sebanyak 4 kasus Covid-19 dari BA.4 dan BA.5 terindentifikasi di Bali.

"Untuk informasi ini sudah ditemukan di Indonesia 4 orang di Bali terkena BA.4 dan BA.5," kata Budi saat ditemui di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/6/2022).

Budi mengatakan, pihaknya memantau dua temuan subvarian Omicron tersebut untuk mengetahui dampak terhadap vaksinasi dan daya penularannya.

Terkait percepatan penularan subvarian tersebut, Budi mengatakan, tingkat imunitas masyarakat Indonesia masih cukup tinggi agar tetap terlindungi dari virus.

"Tapi kita imunitasnya masih tinggi sero survei di bulan Maret dan kita lihat kenaikan dalam taraf level yang aman di kita," ujarnya.

Baca juga: Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Masuk Indonesia, Menkes: Sejak Akhir Mei, Terdeteksi Kemarin Malam

Lebih lanjut, Budi mengatakan, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terindentifikasi pada akhir Mei lalu.

"Varian baru ada di kita terindentifikasi tadi malam tapi itu kejadiannya akhir bulan Mei," ucapnya.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebut tengah memantau dua subvarian ini di beberapa negara. WHO pun telah memastikan bahwa kedua subvarian ini tidak lebih parah maupun lebih menular dibandingkan subvarian sebelumnya.

Ahli Epidemiologi WHO, Dr Maria Van Kerkhove mengatakan, dua subvarian Omicron itu telah dilaporkan di sejumlah negara, termasuk Afrika Selatan dan beberapa negara di Eropa.

"Ada kurang dari 200 sekuens (urutan DNA) yang ada sejauh ini dan kami memperkirakan ini akan berubah," papar Van Kerkhove dilansir dari laman resmi PBB, Rabu (13/4/2022).

Baca juga: Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Masuk Indonesia, Menkes: Tak Usah Panik

 

"Kami melacak (virus) dengan ketat untuk melihat apakah ada peningkatan dalam deteksi kasus, tetapi (sejauh ini) kami belum melihat perubahan apa pun dalam segi epidemiologi atau keparahan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com